Posted by : Lukman Khakim Jumat, 17 Mei 2013


Ada satu bab yang menurut saya menarik untuk dibaca pada buku Udah Putusin Aja karya Ustad Felix Siauw, yaitu bab 9 yang judulnya saja sudah menarik, "Udah putus, galau, nih! gimana bisa movo on?". yaa menarik karena ada kata galau pada judulnya. Kata galau memang sudah menjadi sangat populer terutama oleh kalangan remaja dan terkesan mengalami penyempitan arti. Galau pada dasarnya adalah salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia yaitu keadaan dimana seseorang merasa resah, gelisah, gundah, bingung, laper#lho, dan hal ini memenuhi otak sebagai akibatnya kinerja fisik pun terganggu. Orang yang ngakunya sedang galau lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melamun, dan malas melakukan berbagai hal bahkan hanya sekedar untuk ke dapur mengambil makanan. Sedangkan menurut KBBI galau berarti kacau, tidak karuan, kegalauan : sifat (keadaan hal) galau. Artinya galau itu bisa terjadi pada siapa saja yang sedang memiliki masalah, dengan masalah yang beragam sesuai bidang masing-masing, hehehe. Nyatanya, galau pada saat ini memiliki arti yang tidak jauh-jauh dari cinta, patah hati, dan sakit hati, terutama pada kalangan remaja. Pada bukunya ustad ini, dibahas tentang fenomena ini beserta cara ampuh menghilangkan galau ini. Menarik kan? beli bukunya jangan foto kopi! 
isinya sebagian besar tentang galau karena cinta
temuan teratas dari kata kunci galau adalah galau tentang cinta

Karena sebenarnya galau itu bukan sesempit arti galau hanya pada sektor cinta, maka galau dapat pula terjadi pada siapa saja termasuk orang yang ahli ibadah sekalipun. Dengan kata lain, ada galau yang bermanfaat dan malah disarankan untuk dipertahankan. 

Dari mana datangnya galau tersebut? Terus kenapa pula hal tersebut datang ke salah satu di antara kerabat kita, sahabat dekat kita, atau pada diri kita sendiri? Galau itu terjadi karena ada naluri pada manusia yang tidak terpenuhi. Pada dasarnya, manusia memiliki 3 naluri alamiah yang ada sebagai fitrah mansia tersebut dibawa sejak lahir. Ketiga naluri tersebut butuh untuk dipenuhi, dituntaskan kemauannya untuk mendapatkan perasaan lega. Jika tidak, maka sudah kita tahu hasilnya, perasaan resah, tidak karuan, atau yang kita sebut sebagai galau. Ketiga naluri alamiah tersebut adalah :

1.     Naluri untuk mempertahankan eksistensi diri
2.     Naluri untuk melanjutkan keturunan
3.   Naluri untuk mengagungkan sesuatu

Naluri untuk mempertankan eksistensi diri
Naluri ini adalah naluri yang cenderung bersifat egosentris, yaitu mempertahankan eksistensi dirinya dari pada orang lain. Sebut saja pada saat kita merasa terancam ketika kita terancam, ketika merasa dilecehkan harga dirinya, ketika namanya diketawakan orang di sekitarnya, maka secara spontan kita akan cenderung mempertahankan diri kita. Juga bisa dilihat ketika kita senang mendapatkan sesuatu, sengan ketika disayang dan diperhatikan banyak orang, sengan ketika mendapat sebuah prestasi membanggakan, maka kita akan secara spontan membanggakan diri kita baik terlihat maupun tidak terlihat. Pernah foto bareng satu kelas? Ketika hasilnya sudah bisa dilihat, wajah siapa yang pertama kita cari dalam foto tersebut?
Naluri untuk melanjutkan keturunan
Naluri yang kedua ini berhubungan dengan perasaan kita, perasaan menyayangi orang lain, orang tua, lawan jenis, sesama jenis#lho, atau menyayangi manusia pada umumnya. Atau kita sebut saja naluri ini dengan cinta, terserah lah cinta pada seseorang atau banyak orang, hehe. Di sini pengorbanan kepada bukan diri kita sendiri banyak ditemui. Pernah lihat di sinetron-sinetron atau bahkan telah anda praktekkan sendiri, bilang kepada seseorang, "Aku rela berkorban apapun bahkan nyawapun aku rela, asalkan itu intukmu.#hoek". Pengorbanan orang tua untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarganya, pengorbanan seorang sahabat demi sahabatnya yang sedang membutuhkan pertolongan, bisa menjadi contoh dari penampakkan naluri ini.
Naluri untuk mengagungkan sesuatu
Naluri yang satu ini berhubungan dengan kebutuhan spiritual kita, kebutuhan menyembah sesuatu, kebutuhan untuk memiliki keyakinan sebagai dasar atau pedoman kita untuk beraktifitas sehari-hari. Sebut saja ini kebutuhan untuk beragama. Orang-orang terdahulu yang tidak atau belum dijamah oleh para penyebar agama secara naluriah melakukan ritual-ritual untuk kebutuhan spiritual mereka, dengan menyembah berhala, menyembah pohon, menyembah roh-roh penunggu sesuatu, mereka merasa nyaman dan terlindungi, seperti kita memeluk agama Alloh ini, merasa nyaman dan terlindungi. Orang-orang yang mengaku tidak mempercayai keberadaan Tuhan, atheisme, pada akhirnya mencari-cari aktifitas yang dapat menenangkan jiwa mereka, entah itu dengan smedi, menyepi di suatu tempat di puncak gunung yang tidak ditemukan satu orang pun hidup di sana, atau dengan mengagungka barang-barang tertentu. Hal itu menunjukkan bahwa pada fitrahnya manusia butuh sesuatu yang ghaib yang melindungi, menentramkan, mengayomi kehidupannya. Yang saya, anda, dan kita yakini bersama adalah manusia fitrahnya Islam.


Jika ada salah satu naluri tersebut tidak dipenuhi maka galau akan datang dengan pasti. Seorang ahli ibadah akan merasa galau dengan murka Allah, harap-harap cemas dengan surga yang dijanjikan Allah, pada kemudian didapati bahwa galau tersebut akan memberikan motivasi tersendiri untuk lebih giat beribadah kepada Allah. Itulah galau yang harus dipertahankan. Seseorang bisa saja galau ketika seseorang yang disukainya lebih memilih untuk bersama orang lain, itulah akibat dari naluri yang kedua, naluri untuk meneruskan keturunan, naluri untuk merasakan cinta. Seseorang bisa saja galau ketika merasa bahwa eksistensi dirinya dirasa tidak dihargai lagi di komunitasnya, merasa diabaikan dan diacuhkan saudara-saudarnaya. 



Galau yang sangat populer di facebook, twitter, dan kehidupan nyata para remaja adalah galau karena naluri yang kedua di atas. Dan faktanya adalah bahwa kebanyakan yang ngakunya galau adalah mereka yang melakukan pacaran atau sejenisnya. Sesorang akan merasa tertarik pada lawan jenis jika banyak interaksi dan kesamaan yang ada di antara keduanya. Sama akan hal hobi, sama kelasnya, sama selera musiknya, sama pandangan hidupnya, sering bertemu dalam satu acara yang sama, dll. Dan bila naluri mencinta tersebut tidak terpenuhi, katakanlah cinta bertepuk sebelah tangan, diputusin pacar, maka galau akan datang perlahan tapi pasti. Lalu, bagaimana kita bisa lepas dari galau jika sudah terlanjur dirasakan? Jawabannya cukup simpel, menikah. Kalau meerasa belum siap untuk melakukan pernikahan, maka ada yang salah dari apa yang dia lakukan, salah menyalurkan naluri fitrahnya untuk menyukai lawan jenis, salah waktu dan salah strategi, hehehe. 


Witing tresno jalaran soko kulino

" Kalau belum sanggup untuk menikah atau belum boleh menikah oleh suatu sistem yang mengatur kalian, ya jangan suka anak orang terlebih dulu, perbaiki diri laah, kalau udah siap menikahlah gak usah lama-lama"
Pak Mukhsin, dosen PAI



Terus, gimana mau bisa lepas dari belenggu galau ini? Atau paling tidak mengurangi rasa sakit ini? berikut tips lepas dari galau secara islami dari Ustad Felix Siauw

Mengingat Allah akan membuat galau karena cinta menjadi ketenangan

"Dia lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah lah tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS Al-Fath [48] : 4)

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram." (QS Al-Ra'd [13] : 28)

Mengingat bahwa yang memberikan perasaan suka kepada lawan jenis adalah Allah, sadar bahwa dengan kehendak Allah bisa saja kemampuan untuk merasakan hal tersebut hilang dalam sekejap. Menjalankan kehidupan dengan beramal shaleh sesuai syariat Islam, dengan begitu akan tidak banyak energi yang terbuang karena galau, bahkan galau seharusnya bisa hilang dengan menyadari bahwa hal yang dilakukan itu salah dan mengingat Allah.

Gabungkan diri dalam perjuangan Islam

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad [47] : 7)

Hal ini bisa dilakukan dengan serius mempelajari Islam, mengikuti komunitas-komunitas Islam yang ada di sekitarnya, sadar bahwa pengetahuan Islam itu penting bahkan untuk menunjang keberhasilan pemenuhan naluri yang kedua tadi, sadar bahwa ilmu tentang Islam yang benar aka digunakan sebagai bekal di kehidupan setelah pernikahan kelak dilaksanakan. berkumpul dengan orang-orang yang berjuang di jalan Allah akan memberi motivasi tersendiri untuk ikut melakukannya. Sukur-sukur nantinya bisa ikut berjuang mendakwahkan ajaran Islan ini. Dengan menyibukkan diri dengan hal positif ini, dan sadar bahwa yang dilakaukan ini penting, maka akan tidak sempat untuk memikirkan galau karena cinta ini.

Baca kisah-kisah Rasulullah SAW, Sahabat, dan panglima-panglima Islam

" Ketahuilah, bahwa membaca kisah-kisah dan sejarah tentang orang-orang yang memeliki keutamaan akan memberikan kesengangan dalam jiwa seseorang. Kisah-kisah tersebut akan melegakan hati, mengisi kehampaan, serta membentuk watak yang penuh semangat dilandasi kebaikan dan menghilangkan rasa malas."
Ibn Hudzail Al-Andalusi

Membaca kisah-kisah meraka memperjuangkan Islam pada masanya, merasakan semangat berperang para panglima-panglima terbaik khilafah Islam dalam memerangi kaum kafir, merasakan kemuliaan pribadi mereka dalam kehidupan sehari-hari, merasakan betapa susahnya berjuang di jalan Allah untuk mengumandangkan kebaikan, akan memaksa kita untuk ikut semangat terus belajar, belajar, dan belajar. Galau no more.

Find your poitive hobby

Untuk menyibukkan pikiran kita sehingga tidak tersisa 1 jam pun waktu di antara 24 jam sehari untuk memikirkan "dia", temukan hoby postifmu. Seseorang akan terbiasa jika membiasakan, seseorang akan melupakan sakit di hatinya ketika membiasaka untuk tidak lagi memikirkannya, beralih dengan memikirkan hal positif lain yang ternyata sudah lama ditinggalkan karena galau telah merenggut sebagian waktu untuk hanya duduk melamun, tiduran, tanpa pandangan pikiran yang jelas-hobby-. Hobi bisa dengan bermain musik, membaca buku, menulis, bersih-bersih kamar kos, berolahraga, dan hal-hal positif lain yang bisa anda temukan di sekitar kehidupan anda. 

"Kehidupanmu itu adalah cerita terbaik yang pernah kamu temui, kumpulan dari cerpen-cerpen satu tema yang dihubungkan dengan hal luar biasa dia antara orang-orang yang menyayangimu, dan satu hal yang penting kamu ketahui adalah, bahwa kamu adalah pemeran utama dalam cerita itu dan sekaligus juga menjadi pengarang cerita yang dengan kehendaknya bisa membawa ke mana arah alur cerita akan digiring. Pilihlah mau cerita yang baik, ataupun yang buruk, mau cerita sedih atau senang, mau dapat dosa dan murka Allah atau pahala dari Allah, kamu sebagai orang terpenting dalam penyusunan skenario ceritamu tentu bisa memilih mana yang lebih baik."
Saya

referensi, buku Udah Putusin Aja bab 9






{ 2 komentar... read them below or Comment }

Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, jakarta, Indonesia
saya bukan tukang parkir. sumpah bang saya bukan tukang parkir, sehingga saya tidak pandai memparkir hati seseorang dan meletakannya di tempat yang benar.

Cari Blog Ini

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Pemali -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -