Archive for 2013

Minggu, 01 Desember 2013
Posted by Lukman Khakim
Bagaimana jika sebenarnya apa yang aku ketahui tentang kebenaran itu salah?
Bagaimana jika sebenarnya selama mereka bohong kepadaku tentang kebenaran itu?
Bagaimana jika sebenarnya kebenaran itu memang tak pernah ada, mereka tidak berbohong, tetapi mereka hanya menjadi korban kebohongan dari rantai kebohongan yang sedang meneruskan itu kepadaku?
Atau, bagaimana jika kebenaran itu memang ada, tapi aku terlanjur terlahir di lingkungan yang terlanjur mempercayai kebohongan yang diturunkan turun-menurun?
Bagaimana jika mereka semua sebenarnya tidak nyata, hanya bayangan dan kita sendirilah satu-satunya yang nyata, yang sialnya terjebak di antara ketidaknyataan itu?
Bagaimana jika sebenarnya aku hanya korban dari sebuah konstitusi besar yang dicekoki dengan cerita provokatif buatan suatu organisasi tertentu yang mengarah pada pencapaian keinginan mereka pada kekuasaan?
Bagaimana jika sebenarnya aku sendiri yang tidak nyata, yang terjebak di dunia kenyataan dengan tidak dibekali dengan akal pikiran yang seperti mereka, siapa yang tau, aku hanya melihat mereka dengan akal pikiranku, mereka hanya melihatku dengan akal pikiran mereka, siapa yang tau jika dimensi kita itu berbeda?
Seberapa yakinkah aku, seberapa yakinkah aku
Dan,,, cukup, jika diteruskan, maka tidak akan berhenti pada sebuah kesimpulan yang menurut otak miskin ini logis, tidak akan cukup kapasitasnya menampung jawaban pertanyaan yang bahkan mungkin jawabanyya hanya TUhan yang tahu.
Cukup, mungkin, sekarang aku hanya butuh percaya dengan mereka, yang lebih tau daripada aku, persetan dengan konspirasi yang bahkan tak aku mengerti dimana sumbernya.
Cukup, aku hanya butuh yakin, bahwa tidak harus yakin untuk merasa yakin akan sesuatu.
Cukup, aku hanya butuh yakin, bahwa Tuhan masih akan tetap ada.
Aku yakin, aku tak akan mengerti semuanya. Cukup jadi yang sekarang, dan mengalir seperti air, biarkan konspirasi jahat membibingku, yang sebenarnya itu hal yang baik. Hanya saja belum cukup kemampuanku untuk melihatnya.
Jahat bisa berarti baik, baik bisa berarti sebaliknya.

Siapa yang tahu.

Selamat Pagi :)

Sabtu, 06 Juli 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :



Selamat pagi, 

kalimat itu singkat tapi bisa saja bermakna lebih dari apa yang terlihat, seperti senyum yang bisa saja bermakna lebih dari apa yang terlihat. Kadang, bahasa seperti itulah yang justru lebih mudah ditangkap dan "ngena" di hati yang memberi, atau yang diberi. Tapi terkadang juga, terlalu singkat justru menimbulkan makna ambigu yang mungkin saja diartikan sebaliknya oleh orang yang kita beri sesuatu itu. Ternyata, untuk memberikan pesan berjuta makna dalam sebuah ekspresi super singkat seperti itu butuh yang namanya perasaan, perasaan untuk mengerti apa yang sebenarnya akan disampaikan dan apa yang sebenarnya akan diterima. Singkat kata, sebuah makna yang tersirat takkan terbaca sebagaimana mestinya jika orang yang kita beri sesuatu itu tak memiliki apa yang kita harapkan miliki. Contohnya sih simple, lihat saja percakapan kita dengan, mungkin sahabat atau orang-orang terdekat kita.

Pagi ini, akan kusampaikan ini, mungkin saja ngena, mungkin saja tidak,
"selamat pagi", semoga kau mengerti.

tugas english pak situjuh nazara

Kamis, 27 Juni 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :
Lukman Khakim
IG/22/12.7226

One day, I and my classmates in STIS had just finished having lunch in a warteg near the campus and walked a long the Otto Iskandar Dinata street toward our campus. We saw a group of students in our way to campus. They were senior high school students. We knew from the uniform they wear. We walked beside them and I saw some of them carrying some weapon. I knew that they were going to do a student brawls.
            “53….53….” one of them screamed
Then, from the opposite direction I saw a Metromini  53 going toward us. I thought they screamed because the bus they wait had come, but my perception is wrong. Suddenly, the bus stopped, a student from different school got out from the bus bringing a sickle in his hand and screamed some word that I didn’t know what the mean. Then, a group of student got out from the bus follow him behind. I knew that the students from the bus were the enemy of the students near us. A student brawls was happened in front of us. We walked to the campus building fast to avoid the flying rocks from them.
Before that time, I only see a student brawls in a news program on TV. I myself almost don’t believe that the phenomenon is actually happened because in my regency, student brawls is very seldom to happen. I always curious to know why they do a student brawls, because I also a student. Some people or some TV news reporter says the cause of student brawls. Not only that, this phenomenon is also very often discussed in many forums. I myself also have some argument about the cause of student brawls.
Some peoples say that students involved in the student brawls are fool student. They also say the student are the student from the bad and undisciplined school, the student from a broken family, the student from the narcotic addict community, and the student from the poor family. I don’t fully trust with that statement because from the news I have saw, the school that are often involved to the student brawls is good school with good reputation and good achievement. From the news also I know that the student that involved in student brawls are not always come from poor and broken family. They come from a rich family and harmonies family. From this, I can conclude that some argument above is not fully proofed. Even, I believe that the economic condition of their family is not influence with their student brawls behaviour. Even though, in some condition the problem in family causes their bad behaviour outside the house, like doing a student brawls. But, the student brawls is done by a hundred  or thousand students, and it is impossible that all of their family is broken, and also it is impossible that all of them are narcotic addict.
Criminal behaviour is learned. This means that criminal behaviour is not inherited. Some professionals have learned this phenomenon and conclude that the student brawls is link to psychological condition of the students. The psychological condition is affected by the environment they most attend. In this case, the environment is school. So, the school which is often involved to the student brawls will always  be the school which always have student brawls case, because the student is often interact with the student who is often involved in student brawls. The student who study in school with the students who is often doing student brawls will naturally learn what the student brawl are. Their mindset is built by student brawls performer, so in their mindset student brawls is right to be done. This is the mean that psychological condition affect their behaviour.
Student brawls performers have the higher solidarity with their friend than the usual student. Because of high frequency of their meeting, the solidarity is higher. In extreme condition, they prefer defend their friend to follow the truth although their friend is wrong. This high solidarity will easier to be seen when they have a problem with other group. When one of their member is hit by other group, they will defend their friend even if they have to fight with other group.
The other factor that cause the student brawls is the lack of the law that set the student brawls problem. The student brawls performer is only given some advice by the police if they are arrested when doing student brawls. This condition build the mindset in other student that doing student brawls is save from the police law. Because of this, the student will think that the student who ever have problem with the police is cool, so some student choose to follow their friend to do a student brawls.
The wrong perception in student brawls performer is that the student brawls is a place to find their identity. They think the student who have ever involved in student brawls will have a honour in their community, and will be feared by other. This perception make some student choose to follow their friend to do student brawls. They also think if they don’t follow their friend they will be a loser in their school.

From some statements above, I can conclude that actually student brawls is not caused by the condition in their home, but this is caused by the interaction they do in their school. Student brawls is not inherited but it is learned by the interaction with the student brawls performer. So I suggest if you don’t want your child, your brother, and your family involve in student brawls, don’t let them study in school that their students are often involved in student brawls. 

Plesir IKMKK

Senin, 10 Juni 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :


ceritanya, beberapa hari yang lalu Himada IKMKK ngadain plesir bareng ke pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu. Sebelumnya sih saya udah waah duluan mau pergi ke pulau lain, bayangannya itu mau ke kepulauan seribu yang diujung sana, bersama kapal menaklukkan ombak, diterjang badai menabrak karang, digulung ombak diterpa angin, dan akhirnya sampai di pulau disambut penduduk dengan adat mereka bak menyambut kesatria-kesatria penakluk lautan. Memang, itu ekspektasi yang terlalu tinggi karena pada akhirnya saya temukan kami menaiki kapal penyeberang dengan kecepatan tidak lebih dari citah berlari, #ya iyalah, oke, tidak lebih dari orang berlari, tak ada ombak menggulung-gulung, tak ada badai dan angin mengamuk-amuk, dan yang jelas, tak ada lautan di sepanjang mata memandang, karena kami masih bisa melihat pulau Jawa sebagai titik awal kami menyeberang, dan pulau Untung Jawa titk kami akan singgah. Ya,  kami menyebrang ke pulau terdekat. Apapun itu, itu jalan-jalan yang memang waah, bukan karena kemewahan sarana dan prasarana, tapi karena kebersamaan yang membuat semua tampak mewah, dan mengesankan.

Singkat cerita, setelah sekitar setengah jam menyeberang, kami sampai di pulau. Lumayan bersih, indah, dan nyaman. Acara diawali dengan gathering di sebuah gedung yang sudah disewa oleh panitia, (salut untuk panitia). Berkumpul bersama teman-teman satu himada itu rasanya seperti acara kumpul keluarga saat lebaran. Himada memang satu-satunya keluarga yang menaungi kami di sini, teman-teman satu daerah, satu bahasa, berkumpul dalam satu wadah, IKMKK. Acara diisi dengan game, yang tentunya bisa membuat kami lebih saling mengenal. Di kampus, kami memang saling mengenal, saling tahu kalau sama-sama anggota himada, tapi untuk orang-orang tertentu di mata saya tidak lebih dari itu, hanya tahu kalau sama-sama satu himada, gak lebih. Dengan acara semacam ini, tentu diharapkan keakraban akan tercipta, terutaman buat saya agar lebih mengenal siapa keluarga-keluarga saya di jakarta, anggota himada.

Setelah Dhuhur, kegiatan kami lanjutkan dengan ber-banana boot ria, dan ber-snorkling di pantai pulau tersebut. Menjelang maghrib, kami balik menyebrang ke pulau Jawa. Acara kumpul himada semakin terasa menarik ketika jalanan berubah menjadi sangat macet saat kami pulang. Bersaman kopaja yang empuk, kami lalui bersama kemacetan itu. Tak kurang dari 5 jam perjalanan kami lalui, ngaret sekitar 3 jam dari waktu normal.

Capek, panas, kesel karena macet, lapar, tak terasa ketika kita merasa senang. Semoga kekeluargaan akan terus tercipta di IKMKK

Konstantinopel

Selasa, 28 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :
Tepat di tanggal ini, 560 tahun yang lau seorang yang telah dijanjikan oleh Rosululloh SAW berhasil membebaskan dan menaklukkan kota dengan sistem pertahanan terbaik pada zamannya, Konstantinopel. Adalah Sultan Mehmed II bin Murad atau yang lebih dikenal dalam dunia islam sebagai Sultan Muhommad Al-Fatih sebagai penakluk kota tersebut. Beliau adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukannya adalah sebaik-baik pasukan, sesuai bisyarah yang telah dijanjikan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya
Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-sehebat pemimpin adalah pemimpinnya, dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya. (HR.Ahmad)

Banyak sekali keteladanan yang bisa dikaji dari sikap pemimpin yang satu ini, salah satu pemimpin terbaik kaum muslim yang telah bisa membawa Islam ke dalam kejayaan. Tentu kejayaan di sini bukan berarti kejayaan yang penuh ketamakan dan perebutan kekuasaan atau hanya sekedar arena ajang koruptor unjuk gigi seperti di Indonesia saat ini, tetapi kejayaan dalam langkah jihad fi sabilillah, menegakkan agama Allah dan hidup untuk Allah, bukan untuk dunia. Kejayaan kaum muslim waktu itu adalah di bawah kesultanan Ustmaniyah, sebuah sistem khilafah yang hebat. Muhammad Al Fatih adalah sultan ke 7 dari kesultanan tersebut. Dari sultan pertama kesultanan tersebut, cita-cita sudah terpatri dalam benak mereka, merealisasikan janji Rosululloh untuk menaklukkan kota Konstantinopel. Dari sultan pertama hingga Sultan Muhammad Al-Fatih, cita-cita tersebut terus diperjuangkan, hingga akhirnya dengan seizin Allah SWT, kota tersebut berhasil ditaklukkan, pada 29 Mei 1453. 

Pencapaian luar biasa tersebut bukan karena mereka memiliki armada perang yang paling canggih, bukan pula karena mereka mempunyai jumlah yang sangat besar, tetapi karena keimanan mereka dan keyakinan mereka akan Islam yang mereka peluk, jadi tak terbesit sekilaspun pada pikiran tentara-tentara terbaik sepanjang masa tersebut rasa takut mati di dalam perang, malahan justeru mereka merindukan kematian di medan perang, mati syahid memperjuangkan Islam di jalam Allah. Dan Mehmed Al-Fatih sendiri adalah sesosok pemimpin yang luar biasa, seorang yang taat beragama dan menjalankan pemerintahan sesuai syariat Islam, bahak beliau adalah orang yang tak pernah meninggalkan sholat rowatib dan tahajudnya sejak beliau remaja. Pendidikan pemerintahan dan kepemimpinan sudah ditanamkan kepada beliau sejak kecil, bahkan pada usia 6 tahun beliau suda dipasrahi jabatan sebagai gubernur Erdine. Sungguh pencapaian yang luar biasa.

Bukan semangat menghunuskan pedang ke musuh-musuh yang harus kita contoh sekarang, tetapi keimanan mereka dan ketaatan mereka pada agama yang mereka, kita yakini bersama-sama. Bukankah kita mengharapkan surga yang sama seperti yang mereka harapkan? Lantas, apa alasan kita untuk tidak beriman seperti yang mereka lakukan?

rolling in the deep-someone like you-turning table

Senin, 27 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
We could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside your hand
And you played it to the beat

There's a fire starting in my heart
Reaching a fever pitch and it's bring me out the dark
Finally I can see you crystal clear
Go ahead and sell me out and I'll lay your ship bare
See how I'll leave, with every piece of you
Don't underestimate the things that I will do

The scars of your love remind me of us
They keep me thinking that we almost had it all
The scars of your love, they leave me breathless
I can't help feeling

We could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside your hand
And you played it to the beat

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead

I can't keep up with your turning tables
Under your thumb, I can't breathe

So I won't let you close enough to hurt me
No, I won't ask you, you to just desert me
I cant give you what you think you gave me
It's time to say goodbye to turning tables

There's a fire starting in my heart

We could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside your hand
And you played it to the beat

We could have had it all (Never mind I'll find someone like you)
Rolling in the deep (I wish nothing but the best for you too)
You had my heart inside your hand (So I won't let you close enough to hurt me)
And you played it to the beat (No, I won't ask you, you to just desert me)

Sariawan

Posted by Lukman Khakim
Tag :
Entah apa yang saya perbuat, sekarang sariawan bersarang di bibir saya. Sariawan itu perih, gak enak buat makan, gak enak buat ngomong, dan gak enak buat ngerjain soal kalkulus, oke kalau yang soal kalkulus itu emang selalu gak enak, hehehe. Bukan tanpa usaha saya menangani sariawan ini, sudah datang ke berbagai rumah sakit walaupun cuma lewat depannya doang, sudah datang ke klinik dikampus yaa walaupun cuma lewat pas mau kuliah, udah datang ke temen saya yang katanya orang pinter, eh ternyata dia emang bener-bener orang pinter, maksudnya pinter ngerjain soal kalkulus., dari kesemua usaha saya di atas, belum juga terlihat hasilnya, akhirnya saya memutuskan untuk membeli obat saja, semoga Allah meridhoinya dan sariawan ini lekas diberikan kesembuhan. Aaamiiin

Ngomong-ngomong soal sariawan, saya selalu jadi keinget jaman-jaman lulus SMA dan lagi berusaha belajar sekuat tenaga buat nyari kuliahan. Maksudnya adalah dulu pas masa-masa itu saya sedang sariawan juga, semua dilakukan bersama sariawan yang selalu setia menemaniku waktu itu. Belajar ditemani sariawan, baca buku ditemani sariawan, ngerjain soal SNMPTN ditemani sariawan, ngerjain tes STIS juga sama sariawan, bahkan saat saya sariawan pun ditemani oleh sariawan. Emang setia banget. 

Dengan pengalaman yang begituan, saya jadi teringat dulu waktu masih berjuang memperjuangkan STIS setiap kali sariawan, seperti saat ini. Dulu, bersama teman-teman, kami semangat banget buat belajar, ngerjain soal-soal USM, 1001, 1700, dan buku-buku sejenisnya. Mungkin kalau boleh diperjelas itu sebenernya bukan semangat banget tapi dipaksa buat mau gak mau harus semangat banget, masalahnya ini menyangkut harga diri cooy, ini berurusan sama image kita dipandang oleh orang tua kita. Terpaksa kami harus belajar ekstra siang malam, dilakukan terus dan terus, terus dan terus, hingga pada saatnya itu berubah menjadi bukan sebuah keterpaksaan lagi tapi sebagai kebutuhan, ketika waktu semakin melimit, ketika tanggal SNMPTN semakin mendekat, ketika tanggal tes tahap 1 kian berada di depan mata, tanpa disadari belajar dan berjuang dengan berkorban sudah menjadi kebutuhan, kebuthan untuk memperjuangkan harga diri, berjuang buat kedua orang tua yang selalu mensupport lewat doa. Kami sadar jika peluang kami buat dapet yang kami inginkan itu bukanlah 1, atau mutlaq. Peluang kami bisa diterima di sebuah kuliahan yang kami inginkan itu sama sekali tidak kami ketahui, bisa saja mendekati satu atau bahkan sedikit sekali sampai limit mendekati nol. Apapun itu berapapun itu kami tidak perduli, yang hanya bisa kami lakukan adalah berusaha. Bukanya berapapun peluang itu, itu selalu berhubungan dengan usaha kita? Kami yakin yang usahanya lebih berarti peluangnya lebih, begitu juga sebaliknya. Dari yang awalnya terpaksa harus belajar, seiring waktu berlalu mulai timbul tanggung jawab dalam diri kami untuk memperjuangkannya dengan baik, toh hasil sesungguhnya itu buat kami, bukan buat orang tua atau orang lain. 

Mimpi kita tidak besar, tidak istimewa, mungkin bisa dipandang kecil bagi sebagian orang. Tapi apa perduli kami terhadap hal tersebut, toh hasil sendiri akan dinikmati diri sendiri. Mimpi saya mungkin hanya untuk kuliah, dimanapun itu yang penting sesuai dengan yang orang tua saya doakan. Saya inget, orang tua saya tidak mendoakan saya untuk dapat diterima di sebuah kuliahan tertentu, tidak juga menuntut saya untuk kuliah di tempat tertentu. Hanya saja, mereka menginginkan saya mendapatkan yang terbaik bagi saya, dan itu memang benar-benar saya inginkan, mendapatkan sesuatu yang terbaik bagi saya, ternyaman, dan tersesuai dengan keadaan.

Tanpa terasa, waktu itu sudah berlalu, sudah berlalu 1 tahun yang lalu. Sekarang, tinggal kesempatan buat adik-adik kelas memperjuangkan mimpinya. Dan tepat hari ini, pengumuman SNMPTN adik-adik dilaksanakan. Dimanapun tujuan mereka saya doakan yang mereka dapatkan itu yang terbaik bagi mereka. Dimanapun tujuan mereka, saya yakin asal diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, hasilnya tidak mengecewakan. Berjuang memang susah, apalagi untuk sebuah hal yang belum bisa ditentukan kepastiannya, tapi itu hal wajib yang mutlaq harus dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan. Kita hidup di dunia nyata, bukan di dunia dongeng.

Sariawan itu emang perih, gak enak buat makan, gak enak buat ngomong, gak enak buat beraktifitas, sakit dan tidak mengenakan, tapi setelah nantinya hal itu sembuh, kamu bisa merasakan kelegaan hidup tanpa sariawan, bisa makan enak, ngomong tanpa terganggu, dan bisa tersenyum lebar tanpa ada rasa mengganjal. Begitu juga dengan belajar memperjuangkan kuliahan, hal itu pada awalnya gak enak, gak enak harus tidur hanya sebentar, gak enak harus selalu mikir tanpa istirahat, gak enak dengan rasa was-was apakah akan diterima atau tidak. Tapi nantinya setelah kita bisa lolos, kita akan merasakan kelegaan hidup tanpa rasa was-was tersebut. Sama seperti pasca sariawan, kita bisa tersenyum lebar tanpa ada rasa mengganjal. Kita tidak tahu apakah hasilnya nanti, yang harus kita tahu adalah usaha, usaha, dan usaha.

idola

Sabtu, 25 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :
Kemarin sore itu waktunya buat bertatap muka sama dosen english di kelas, di ruang entah berapa saya lupa, yang jelas bukan di gedung 1 lantai dua deket lift, karena saya masih inget banget kalau itu ruangan bu Iin. Udah beberapa kali saya masuk ruangan bu Iin, dan pada saat itu, di depan pintu beliau, untuk urusan apapun ketemu sama beliau, saya gak pernah lupa buat baca doa, semoga semua akan baik-baik saja dan indah pada waktunya. Emang agak sedikit gak nyambung sih doanya, tapi itulah yang saya pikirkan, mungkin terlalu lelah atau terlalu was-was otak saya buat berpikir waktu itu. Oke, ini bukan cerita tentang kharisma bu Iin, bukan juga bercerita tentang pintu ruangan bu Iin, melainkan tentang sesi 3 jumat sore kemarin. Karena salah satu teman saya sudah ngechat dosennya, mr C7, jadi beliau tidak lupa lagi kalau kelas saya ada sesi kuliah sama dia. Sebenernya saya sebagai PJ yang bertanggung jawab dan kharismatik sudah diminta tolong buat smsin bapaknya suruh dateng sesi kuliah, eh si Yesa udah nanya duluan sama mr.c7. Ngomong-ngomong soal PJ yang kharismatik, saking berwibawanya saya menjadi PJ beberapa waktu lalu bapaknya ngga dateng dan nggak mbatalin jadwal di sipadu, saya gak sms beliau sebelumnya tapi sms waktu sesaat sebelum kuliah dan dibalas bapaknya dengan telepon
saya : hallo gimana pak bisa dteng ngga, ini kami udah ada di ruang 32sekian 
 c7   : hallo, saya sudah mbatalin jadwal tadi nelpon sama made tapi ga diangkat angkat 
,saya : oh gitu ya, yaudah makasih pak
tuh kan saking baiknya performa saya sebagai PJ, sampai-sampai dosennya mbatalin jadwal dengan bukan nelpon saya tapi, made.-_-

lupakan masalah keperPJan, kembali ke jumat sore kemarin, 

Bapaknya datang tepat waktu, hanya telat berapa puluh menit saja, itu gak masalah. Hari itu kami diajar tentang statement dalam menyusun sebuah narasi. Kami diajarkan tentan contoh membuat narasi secara scientis, sebagai contoh beliau mencontohkan tentang statement "wanita baik hati", kemudian pada paragraf berikutnya dijelaskan tentang kenapa gadis itu baik hati, blablabla. Waktu itu kami diminta memberi contoh sebuah statement kalimat yang sekiranya bisa dijelaskan rinciannya, sebagai contoh kami diminta untuk menyebutkan siapa tokoh idola kami. Pertanyaan dimulai ditujukkan kepada si pojok, Viky. Viky menjawab presiden SBY sebagai idolanya, alasannya cukup simpel, beliau seorang presiden dan berhasil mengangkat derajat ekonomi Indonesia dengan kebijakan-kebijakannya. Lanjut ke peserta berikutnya si rahmat, dia bingung tentang siapa idolanya, katanya ga ada ide di pikiran. Saya curiga dia juga bingung siapa nama dosennya kali ini. Lanjut ke Restu si galau-galau bahagia, dia menjawab Agnes blablabla, novelist surat kecil untuk Tuhan. Dan lanjut ke peserta berikutnya yaitu, saya. Saya sendiri menjawab B.J Habibie sebagai idola. Nggak neko-neko sih alasan saya, beliau seorang presiden Indonesia yang ketiga menggantikan pak Soeharto yang kolaps dalam poklitik saat itu. Pak Habibie cerdas luar biasa, dan semangatnya juga luar biasa hebat, beliau selalu berusaha meyakinkan bangsa Indonesia bahwa Indonesia itu bangsa besar penuh potensial, hasilnya Indonesia berhasil membuat sebuah pesawat tercanggih pada masanya. N250 bukti nyatanya. Mugkin jika saya ceritakan tentang kelebihan-kelibihan beliau gak akan cukup waktunya, yaa waktu saya terbatas, banyak aktifitas-aktifitas penting menanti, nyuci misalnya. n

Setiap mahasiswa menjawab siapa idolanya dan alasan mengapa orang tersebut jadi idola. ada beberapa mahasiswa yang menarik untuk diceritakan.

Mas Hendrat, satu-satunya mahasiswa yang lebih tua dari dosennya, menjawab Ahmad Dhani sebagai idolanya. Alasan Mas Hen dia suka pola pikir Dhani yang terjang, kontroversi, dan tegas. Sebagai contoh Dhani sigap menyikapi masalah rumah tangganya dengan bercerai dan sekarang konon sudah kawin lagi. Pertanyaan saya gak jauh-jauh, kenapa Mas Hen mengidolakan seorang Dhani dari sudut pandang bahwa dia sudah berhasil cerai dan kawin lagi, bukan dari segi musikalitasnya, hahaha, dasar ABG tuek.

Ayub, mahasiswa yang mirip sama Himawari menjawab Nabi Muhammad sebagai idolanya. Pak Situjuh menyambut bagus jawaban Ayub meskipun beliau bukan seorang muslim. You choose the highest one Ayub, good.

Aditya Nugroho, mahasiwa asal warteg ini menjawab Taufik Hidayat sebagai idolanya, selain karena Adit suka bermain badminton, juga karena katanya Taufik beranggapan bahwa badminton bukan hanya sekedar olahraga, tetapi seni. wow, deep mom deep

Made, mahasiswa bali asal jakarta ini, penggemar kadek, menjawab orang tuanya sebagai idolanya. Notabene mahasiswa disini adalah rantauan, otomatis jauh dari orang tua, spontan kami semua jadi keinget ortu kita masing-masing. Theo lansung mengambil tisu, yaa, dia lagi pilek.

Ada beberapa teman-teman menjawab ibu mereka sebagai idolanya, salah satunya adalah Dyah, mahasiswa Purworejo asal Bandung. Dengan suaranya yang khas dia menceritakan kenapa ibunya diklaim sebagai orang paling diidolakannya di dunia ini, dari mulai ibunya yang tidak pernah lelah merawat dia hingga besar, terus...teruss...udah itu doang yang saya inget, atau mungkin selebihnya saya tidak tau artinya. Suasana berubah menjadi sunyi, terlebih ac dimatikan karena terlamau dingin, sontak tidak ada suara berdesis lagi di atas kepala kita, tersisa suara Dyah menjelaskan dalam bahasa inggris. Suasana berubah jadi haru dengan masing-masing mengingat ibunya sendiri. Saya tidak banyak tau tentang apa yang dikatakannya, tapi paling tidak saya kebawa suasana.

Di antara yang unik dari yang unik untuk diceritakan, ada satu mahasiswa unik dengan jawaban tidak kalah uniknya, asal daerahnya juga unik, unik karena baru ketika di kuliahan saya tahu kalau di Idonesia itu ada nama daerahnya, Banggai kepulauan. (Banggai, bukan bankai). Adalah Fajrianto Manungki, mahasiswa optimistis penuh tanda tanya sebagai the mother of unik. Ketika yang lain menjawab dengan Tere Liye, SBY,  Taufik Hidayat, Nabi Muhammada, Steve Jobs, dll, dia menjawab Fatma Yuliana sebagai idolanya. Bukan apa-apa sih, Fatma emang pantas diidolakan, tapi yaa gimana gitu, yg lain njawab penulis-penulis terkenal, presiden, dia njawab temen sendiri sebagai idolanya, udah gitu yang bersangkutan, Fatma, ada di kelas kami juga. Spontan kelas berubah menjadi ramai, seramai hatiku saat kau pergi meninggalkanku,#halah. Kelas ternganga-nganga mendengar jawaban tak terduga Fajri. Dosen kami menjawab, "You are a man!!". Saya salut juga dengan keberanian Fajri. Luar biasa. 

Setiap jawaban dari mahasiswa menggambarkan diri si penjawab, Adit suka bulu tangkis, dia menjawab Taufik Hidayat. Theo, si pecinta alam menjawab seorang atlit panjat tebing. Dyah, cewek keibuan menjawab ibunya sebagai idolanya. Restu, tukang galau menjawab seorang novelist cerita sedih. Mas Hen, satu-satunya orang yang udah menikah menjawab Ahmad Dhani, sebagai idolanya. Sharse, cewek yang kaya cowok, menjawab Gigs sebagai idolanya. dan jawaban-jawaban lain yang rata-rata mewakili kepribadianya atau sekedar hobi. Kebanyakan orang mengidolakan seseorang karena kebaikan yang telah dilakukan idola tersebut, atau sekedar hobi yang sama dengan sang idola. Entah apa yang ada di pikiran Fajrianto, mungkin karena hobinya yang sama dengan hobi Fatma, belajar. wow

Siapapun idola itu, entah itu orang yang luar biasa yang telah berhasil memberikan pengaruh kepada peradaban manusia, ataukah itu seorang sederhana dengan perjuangan luar biasa dan dedikasinya pada apa yang ia kerjakan, ataukah itu teman sekelas kita sendiri yang sikapnya jelas terlihat sehari-hari, ataukah siapakah itu, semuanya punya kesamaan yang membuat mereka menjadi seorang idola. Kesamaan itu adalah mereka punya kelebihan dibandingkan orang di sekitarnya, punya sesuatu yang mengistimewakannya yang membuat dia menjadi kaum minoritas yang diidolakan banyak orang. Yang perlu digarisbawahi adalah kelebihan atau prestasi mereka adalah bukan sebuah hadiah dari langit yang tiba-tiba menjadikan dia istimewa, kelebihan itu berasal dari dedikasi dan keistiqomahan orang tersebut dalam berjuang memperjuangkan kebaikan, memperjuangkan mimpinya hingga melahirkan sebuah masterpiece, semua itu butuh usaha. Kebanyakan seorang idola tidak dilahirkan sejak kecil menjadi idola, artinya adalah semua orang punya kesempatan untuk mejadi idola, jika tidak diidolakan orang lain, paling tidak diidolakan diri sendiri dengan bangga menjadi orang baik. Pertanyaanya adalah bukan masalah mampu atau tidak seorang untuk menjadi idola, tapi mau atau tidak. Sekali lagi, Hidup adalah pilihan.

Bukan tidak mungkin sebuah keistimewaan datang kepada seseorang, Fatma telah membuktikan bahwa sesuatu itu bisa diperjuangkan, dengan sifat rajinnya, sifat baiknya dengan orang lain, kepinterannya, dia berhasil membuat Fajrianto mengidolakannya. Walaupun kebanyakan dari kami menertawakan jawaban Fajri, tapi saya yakin di hati mereka, mereka setuju dengan Fajri. Dan satu hal yang saya yakin juga, ada rasa iri di dalam hati kami dengan apa yang Fatma lakukan, cukup membuktikan bahwa sebenrbernya kita ada kemauan buat berusaha jadi yang terbaik.

Keep trying to be a winner!

berusaha

Jumat, 24 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :

Kami sedang mengiringi sebuah jenazah di Baqi Gharqad (sebuah tempat pemakaman di Madinah), lalu datanglah Rasulullah saw menghampiri kami. Beliau segera duduk dan kami pun ikut duduk di sekeliling beliau yang ketika itu memegang tongkat kecil. Beliau menundukkan kepalanya dan mulailah membuat  goresan-goresan kecil di tanah dengan tonkatnya itu kemudian beliau bersabda:
"Tidak ada seorang pun dari kamu sekalian atau tidak ada satu jiwa pun yang hidup kecuali telah Allah tuliskan kedudukannya di dalam surga ataukah di dalam neraka serta apakah ia sebagai seorang yang sengsara ataukah sebagai seorang yang bahagia."
Lalu, seseorang lelaki tiba-tiba bertanya " Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir dan meninggalkan amal ibadah?"
Rasulullah sawa bersabda " Barang siapa yang telah ditentukan sebagai seorang yang bahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang yang sengsara". Kemudian beliau melanjutkan sabdanya " Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang yann berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang yang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang yann sengsara, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang yang sengsara". Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini 
Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertaqwa, dan membebarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kamikelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,. serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar (QS Al lail [92] : 5-10)
(Shahih Muslim No.4786) 

Sering kita mendengar ketika seseorang dinasehati orang lain untuk berbuat baik, orang tersebut akan menjawab "Ah saya belum siap, mungkin belum dapat hidayah". Atau seseorang yang sudah berbuat jahat bilang " semua sudah diatur oleh Allah, jadi jika saya jadi maling maka itu sudah diatur sama Allah". 

Orang-orang justeru menunggu mendapat hidayah dari Allah untuk melakukan perbaikan ke arah yang benar. Orang-orang justeru dengan sangat mudah mengkambinghitamkan Allah ketika melakukan kejahatan, semudah itukah? Orang-orang justeru tidak mau berubah dan nyaman dengan kejahatannya walaupun sebenarnya di dalam hatinya berharap akan ada hidayah datang mengubah hidupnya. Apakah benar yang mereka lakukan? Tentu tidak, dalam hadist di atas dijelaskan bahwa orang-orang sebenarnya sudah digariskan taqdirnya untuk menjadi orang baik otau orang jahat, tetapi bukan berarti kita lepas diri dan hanya pasrah kepada keadaan toh sudah ada hasilnya. Orang-orang baik perilakunya akan mengarah kepada amalan-amalan selayaknya orang baik, begitu juga sebaliknya orang jahat akan berbuat sebagaimana mestinya orang jahat. Karena kita tidak tahu dan tidak akan pernah tahu apa yang telah Allah gariskan untuk kita, maka apa salahnya jika kita berbuat baik selayaknya orang-orang baik dan berbahagia lakukan, dengan begitu kita akan mengarah menjadi orang-orang yang baik dan berbahagia dunia dan akhirat. Tentu kita berharap menjadi orang-orang yang Allah gariskan untuk tinggal di surganya. Dan sekarang yang bisa kita lakukan adalah usaha.

life is a choice

Kamis, 23 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :

Hidup adalah pilihan. Bahagia, sedih, sukses, kaya, miskin, dihargai banyak orang, dipandang hina orang lain, dan fenomena-fenomena yang terjadi pada diri seseorang adalah pilihan. Bahkan, mendustakan agama dengan menjauhi perintahnya tanpa telat sedikitpun mengerjakan larangannya juga merupakan pilihan, jadi seperti apa dirimu sekarang adalah apa yang entah sadar atau tidak sadar dirimu pilih pada waktu yang lalu. Mau nyesel karena hidupmu sekarang kayak gini? ehhm.. sorry sorry aje, anak kecil juga tahu kalo nyesel dan meratapi nasib itu gak akan merubah keadaan. terus apa yang harus kita lakuin sekarang? yaa, nyesel..#lho. Nggak, nggak, yaa untuk memperbaiki diri buat ke depannya ya cuma memilih, memilih apa yang akan kamu lakukan saat ini untuk membentuk kamu di saat yang akan datang, apakah mau jadi maling, yaa tinggal rajin2 nyolong aja dari sekarang, apakah mau jadi seseorang yang berilmu agama, yaa rajin2 aja ngaji dari sekarang, datengin pengajian-pengajian yang bermanfaat, benar, dan sesuai hatimu, apakah mau jadi Lutfi Hasan? yaa jangan ngimpiiii..haaa. Intinya apa-apa yang akan kita lakukan sekarang itulah gambaran kita pada masa yang akan datang. Seorang ustad berilmu tinggi gak akan berasal dari preman tukang palak yang nggak kenal sama yang namanya masjid dan ujug-ujug dapet ilmu dari langit dan hari itu juga jadi dai kondang. Begitupun juga seorang koruptor profesional, high class, dan berjaringan luas sehingga korupsi segudangpun aman-aman saja, gak akan berasal dari seorang ahli ibadah penghafal Al-Quran yang gak kenal sama yang namanya dusta, sehari-hari hanya ngurusin mesjid dan ujug-ujug hari itu menjadi anggota DPR tingkat atas dan langsung korupsi uang besar-besaran. Selalu ada proses untuk menuju titik tertentu, selalu ada langkah-langkah yang sistematis untuk menjadikan seseorang memiliki kedudukan tertentu. Dan ajaibnya, langkah-langkah tersebut, proses-proses tersebut adalah pilihan. sekali lagi, hidup adalah pilihan.

Hidup adalah pilihan, maka segala yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan akan terjadi adalah hasil daripada pilihan kita. Hidup ini hanya sebentar, hanya sekali. Hidup seperti apa yang akan kita pilih?

Seorang pengamen kerjanya main gitar, sambil nyanyi-nyanyi di perempatan jalan atau dalam bus kota. Tidak jarang mereka juga berkarya dengan karya yang gak kalah sama karya-karya musisi terkenal. Karena mereka pengamen, mereka hanya mendapatkan uang hasil keringat sekitar batas yang didapatkan pengamen saja. Itu bukan selalu karena mereka tidak bagus dalam bermusik, bukan selalu karena karya mereka yang jelek, tetapi karena mereka pengamen jalanan. Dan itu adalah pilihan.

Seseorang musisi terkenal, kerjany main gitar, sambil nyanyi-nyani di panggung-panggung megah atau di TV-TV swasta Indonesia, tidak jarang juga di dapur-dapur rekaman. Mereka berkarya atau hanya memainkan karya orang lain, dan karya-karya mereka juga bagus. Karena mereka musisi high class, mereka mendapatkan uang hasil keringat mereka luar biasa banyaknya. Jelas, itu melebihi hasil yang didapatkan pengamen. Itu bukan selalu karena suara mereka bagus, bukan selalu karena karya mereka yang luar biasa, tetapi karena mereka musisi terkenal. Dan itu adalah pilihan.

Dua orang yang sama-sama berkarya dengan gitar mereka mengalami ketimpangan sosial yang begitu  terlihat. Itu karena hidup itu pilihan.

Karena hidup itu pilihan, maka akan selalu tersedia paling tidak dua pilihan yang bisa kita pilih, dan sebagai akibat dari aksi kita yang memilih salah satu dari pilihan tersebut, maka akan ada satu pilihan yang harus dikorbankan untuk tidak dipilih dan tidak terjadi pada waktu itu. Seorang yang memilih untuk mengerjakan sholat berjamaah di masjid ketka sedang menonton sinetron, akan kehilangan kesempatan buat nonton sinetron pada waktu itu, gak mungkin kan sholat di masjid sambil nonton sinetron. Seseorang yang memilih untuk menikah dengan seseorang yang dirasa sudah pas dihatinya tentu akan kehilangan kesempatan untuk menikahi orang lain pada waktu itu. Seseorang yang lebih memilih untuk berjuang di jalan Allah untuk berusha mendapatkan ridhanya akan kehilangan kesempatan untuk mencicipi api neraka. 
Berkata Allah Azza wa Jalla: "Aku tidak akan menghimpun dua rasa takut dan dua rasa aman pada diri seorang hamba. Jika ia takut pada-Ku di dunia, maka Aku akan memberikannya rasa aman di hari kiamat. Jika ia merasa aman dari-Ku di dunia maka Aku akan memberikan rasa takut kepadanya di hari kiamat' (HR. Ibnu Hibban)
Apa yang akan kamu pilih, Biasa atau Istimewa? 

Orang-orang yang biasa itu lebih banyak jumlahnya daripada orang-orang yang istimewa. Seorang pemimpin jumlahnya hanya satu dibandingkan dengan jutaan rakyat yang dipimpinnya. Dalam sebuah pertandingan  sepak bola dalam suatu kompetisi yang bergengsi selalu ada lebih banyak jumlah penonton daripada yang ditonton. Seorang yang istimewa mempunyai sesuatu yang lebih daripada orang-orang yang biasa. Lalu siapakah kita? Bisa kita renungkan sendiri untuk menjawab pertanyaan tersebut. 

Lalu apa yang membedakannya?
Yang membedakan adalah pilihan yang dipilih dalam berusaha dan memperjuangkan apa yang diinginkan. Seorang yang istimewa selalu punya usaha yang lebih dari pada orang yang biasa. Butuh suatu aksi yang tidak dilakukan orang biasa untuk menjadikan seseorang istimewa. Orang-orang yang berjamaah sholat Subuh di masjid lebih sedikit dari pada jumlah warga sekitar masjid keseluruhan. Itulah sala satu contoh usaha yang tidak dilakukan oleh orang biasa. 
orang luar biasa selalu minoritas, tetapi yang minoritas belum tentu orang luar biasa.

Overall, dapat disimpulkan bahwa hidup itu adalah pilihan, pilihan untuk membentuk kita pada masa yang akan datang. Kita yang sekarang ini adalah hasil dari pilihan kita di masa lampau dalam memilih langkah-langkah yang diambil. 

Lalu, hidup seperti apa yang akan kamu pilih? 

let go

Selasa, 21 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :
Setiap cerita punya ruang sendiri di dalam hati

Buku ini adalah novel yang simpel, menceritakan kehidupan anak SMA seperti cerita tentang anak SMA kebanyakan. Pada awal-awal bab, mungkin terlihat sedikit sinetron banget, dengan segala bentuk kekebetulan yang itu pantas disebut sebagai script yang mau dipakai untuk syooting sinetron, hehehe.  Ditulis dengan bahasa yang cukup simpel dan sederhana, tidak butuh daya imajinasi tinggi sehingga saat membacanya tidak akan menimbulkan kesulitan pengertian. Alur ceritanya pun sederhana, tetapi dengan kesederhanaannya ini, malah justeru lebih menggambarkan keadaan anak SMA yang sesungguhnya. Gampangnya, ini novel natural banget dan sah-sah saja terjadi di kehidupan kita, Penulis banyak menceritakan dengan memperlihatkan dialog antar tokoh langsung, dari sudut pandang seorang cowok anak SMA kelas X. Tidak banyak monolog-monolog atau uraian-uraian yang mendayu-dayu dalam novel ini, sehingga saat membacanya kita bisa dengan mudah membayangkan keadaannya sesuka hati kita, dipermudah dengan banyak dialognya jadi lebih mudah untuk dibaca, Buku ini tidak tebal, hanya sekitar 250 halaman dengan ukuran buku sedang tidak sebesar buku tulis.

Saat membacanya kamu akan terbawa ke dalam nostalgia saat kamu masih duduk di bangku sekolah, terutama kelas X SMA, jika kamu sudah melewati bangku kelas X SMA. Saya yakin, saat seseorang membaca buku ini akan menyetting sendiri ruangan kelas dengan ruangan saat masih SMA dulu, tterutama dengan ruang kelas X, dan tidak menutup kemungkinan juga tokoh-tokoh yang ada di buku ini akan diperankan oleh teman-teman SMA mu sewaktu SMA. Cerita di buku ini tidak mirip dengan ceritaku, tidak juga mirip sifat-sifat tokoh dalam cerita ini dengan teman-temanku sewaktu SMA, tapi jujur, saat membacanya saya secara spontan akan membayangkan kalau ini terjadi di SMA ku dulu, yaa tentunya dengan tokoh-tokoh diperankan oleh teman-temanku juga, walaupun tidak semuanya. Satu keajaiban lagi adalah, cerita di buku ini membawa saya mengingat kembali masa-masa dulu saya baru masuk SMA dulu, dengan ruang kelas yang saya tempati, teman-teman baru pada waktu itu, sudut-sudut sekolah yang pada saat itu masing asing bagiku, bahkan setting tempat di kepalaku ini saat membaca cerita ini adalah sekolah saya dulu sebelum dilakukan beberapa perubahan letak bangunan sampai saat ini, mungkin karena dari awal cerita sudah diketahui kalau "aku" dalam cerita ini adala anak kelas X SMA.

Novel ini menceritakan tentang persahabatan 4 anak kelas X di salah satu SMA yang semuanya itu tinggal dalam satu kelas. Keempat tokoh imajiner ini mempunyai sifat yang berbeda-beda, dan tergabung ke dalam satu tim majalah dinding di sekolah mereka. Baru akhir-akhir saya ketahu bahwa keempat anak ini punya latar belakang masing-masing sehingga digabungkan dalam satu kelompok kerja ini. Tetapi "aku/Caraka" dalam cerita ini dan ketiga temannya tidak tahu kenapa mereka ditunjuk menjadi tim mading ini.

Caraka adalah seorang cowok, suka menolong dan baik kepada semuanya, karena kebaikannya ada yang tidak suka dengan dia, sehingga dia dimusuhi dan terlibat dalam sebuah perkelahian dengan sekelompok siswa di sekolah itu. Dia tinggal bersama ibunya, dan bapaknya sudah dua tahun meninggalkan mereka karena kanker paru-paru. Caraka sangat menyayangi ayahnya, karena itu, setelah kematian ayahnya dia sangat membenci ayahnya dan tidak akan memaafkannya, walaupun pada akhir cerita dijelaskan bawha sebenarnya dia hanya menutupi kesedihannya dengan membenci ayahnya.

Nathan, adalah cowok kedua di 4 sahabat ini. Dia adala anak paling pinter di kelas mereka. Bersikap dingin, tak butuh bantuan siapapun, perfecrsionis, berwajah ganteng, kurus, dan kata-katanya terkenal tajam dan langsung pada pointnya ketika mengata-ngatai seseorang, bahkan sudah beberapa kali dia menolak cewek yang menyukainya dengan kata-kata yang tajam dan raja tega. Tidak banyak teman bergaul dengannya karena sifat sombong dan dinginnya itu.

Sarah adalah cewek yang terkesan lemah di kelompok itu. Dia cantik dan pinter. Tidak banyak keistimewaan digambarkan tentangnya di cerita ini, kecuali kalau dia adalah cewek yang pinter menulis, jago membuat karangan sastra sehingga dia dijadikan menjadi ketua tim mading oleh bu Ratna, wali kelas mereka. Sarah lemah, dia pinter, tetapi karena sifatnya itu dia banyak dimanfaatkan oleh siapa yang bergaul dengannya. Dia tidak pernah berani berkata nggak ketika teman-temannya meminta bantuannya, walaupun sebenarnya dalam hatinya berkata berlawanan.

Dan anggota terakhir dalam tim ini adalah Nadya, cewek tomboy ketua kelas mereka, tegas, aktif dalam semua organisasi, pinter, dan suka mengerjakan semuanya sendiri, merasa bahwa dirinya itu kuat dan mampu melakukan semuanya dengan sempurna. Karena sifatnya ini, tidak banyak lelaki yang dekat dengannya, hingga kemudian Carakalah yang dekat dan menjalin suatu cerita cinta dengannya.

Caraka dimasukkan ke dalam tim karena itu adalah sebagai hukuman karena perkelahinanya dengan siswa lain. Berbeda dengan Raka, Nathan dimasukkan ke dalam tim karena dia adalah anak paling pinter dan banyak inovasi. Nadya adalah cewek yang tegas dan aktif di semua kegiatan sekolah, jadi pantas-pantas saja dia masuk dalam tim. Sarah sudah kelihatan bakat nulisnya, dan dia ketua di tim ini.

Mereka bekerja sama dalam satu tim, dengan sifat yang berbeda-beda, awalnya suasana tercipta kurang harmonis dan dingin sedingin antartika. Namun seiring waktu berjalan keempat sahabat ini semakin akrab, bahkan untuk Nathan dan Caraka yang pada mulanya sedikit bermusuhan. Seiring berjalannya waktu juga ada perasaan-perasaan cinta tumbuh di antara mereka layaknya anak SMA kebanyakan. Caraka diam-diam menyukai Nadya yang banyak kesamaan dengannya dalam hal hobinya menonton film. Sementara itu diam-diam Sarah juga menyukai Caraka, dan ini akan menjadi awal yang buruk bagi Sarah. Sikap Caraka yang baik kepada Sarah menimbulkan harapan bagi Sarah dan akhirnya pun Sarah yang terluka hatinya ketika mengetahui yang Caraka suka adalah Nadya. Sementara itu sepertinya Nathan juga menyukai Nadya walaupun tidak dijalaskan secara eksplisit.

Tetapi, masalah utama dalam cerita ini adalah bukan itu, bukan masalah percintaan remaja seperti di sinetron-sinetron. Permasalahan utamanya adalah ketika Caraka yang saat itu sudah menjadi sahabat akrab dari Nathan mengetahui bahwa sebenarnya Nathan mempunyai penyakit kanker otak, yang cepat atau lambat pasti akan mengambil nyawanya. Itulah sebabnya mengapa Nathan bersikap dingin dengan semua orang, ternyata dia tidak ingin banyak yang mengetahu penyakitnya, dan dia sudah tidak memiliki semangat hidup lagi terlebih setelah kematian ibunda tercintanya. Dan disin peran wali kelas terlihat, diketahui bahwa sebenarnya alasan Caraka dilibatkan dalam tim ini adalah supaya Caraka menjadi teman Nathan dan Nathan diharapkan memiliki semangat untuk hidup kembali setelah menemukan teman sejatinya. Benar saja, karena setiap hari bersama dan dilibatka dalam kelompok tugas yang sama, keduanya berteman baik.

Singkat cerita penyakit Nathan makin parah. Saat itu, Nathan berkata kepada Caraka untuk tidak menemuinya lagi, persahabatan mereka putus katanya. Dengan sifat Caraka yang pantang menyerah dia berhasil membujuk Nathan untuk memiliki semangat hidup lagi dan bersedia menjalani operasi yang sebelumnya dia tidak pernah menyetujuinya. Raka berkata kalau sebenarnya teman-temannya itu peduli dengannya dan menyayanginya, apalagi tim mading yang sudah seperti keluarga. Nathan pun sadar dengan kata-kata Raka, di tengah-tengah ketidakberdayaannya, dia menangis dan berjanji akan melakukan operasi demi teman-temannya.

Operasi berhasil dilakukan, walaupun dia tidak bisa datang ke sekolah lagi. Teman-temannya bergantian mengunjunginya setiap hari. Persahabatan Nathan, Sarah, Nadya, dan Raka pun semakin kenthal saja walaupun Nathan sudah tidak berdaya.

Satu tahun kemudian, Nathan meninggal dunia. Dan lagi-lagi Raka mengalami kehilangan orang yang dia cintainya, setelah kematian ayahnya.
Senin, 20 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
berhubung tadi saya sudah ngetik panjang panjang di sini dan karena kesalahan modem, tulisan saya tidak dapat dipertahankan maka dengan ini saya putuskan untuk tetap posting tulisan. yaa ini tulisannya, dan semoga besok saya bisa membuatnya lagi.

Phonegraphy

Sabtu, 18 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :
oke, sebut saja ini Phonegraphy, dari asal katanya kata tersebut berasal dari dua kata yaitu Phone dan graphy, dua kata tersebut berasal dari bahasa antah brantah di sana, phone artinya tilpun atau hape, sedangkan graphy artinya ilmu, jadi bila digabungkan keduanya akan membentuk satu kesatuan makna yaitu foto-foto yang diambil pake hape, gampangnya fotografi tapi cuma pake hape. Nggak nyambung kan? Emang, tapi itu yang sudah terkenal jadi ikut sajalah. Lho, kan biasanya fotografi itu bagus, ga gaje? siapa bilang, ada kok fotografi dari kamera-kamera bagus yang hasilnya jelek, contohnya saja coba pinjem kamera paling bagus dari temenmu yang biasa dipake buat fotografi, fotolah apa-apa yang ada di sekitarmu pake kamera bagus tersebut, liat hasilnya, jelek kan?? Udah lah ngaku aja kalo hasilnya jelek. Saya maklumi kok. Intinya mau kameranya bagus kaya apa kalo yang make belum tau tekniknya ya hasilnya biasa-biasa saja. Dari fakta tersebut saya jadi terinspirasi buat foto-foto, iya sih kaya anak alay hobinya foto-foto. Tapi ga apalah mumpung kamera di hape butut ini belum rusak, kenapa nggak.

Sebuah foto oleh pengambil gambarnya terkadang tidak dipandang hanya sebatas gambar apa yang ada di foto tersebut, tetapi pada momen-momen tertentu sebuah foto akan lebih dari sekedar selembar foto biasa, tetapi bisa bercerita menceritakan kembali suasana yang terjadi pada saat foto diambil. Sebuah foto terkadang bernilai sangat tinggi melebihi apapun ketika itu diliat beberapa bulan, tahun, atau puluhan tahun semenjak foto itu diambil. Ketika kita melihat foto-foto SD yang pada saat itu masih terbatas hanya untuk keperluan yang penting-penting saja atau hanya ketika ada acara-aacara tahunan di sekolah, kita akan rasakan ada sedikit penyesalan, kenapa dulu gak foto banyak-banyak, kan seru buat kenang-kenangan. Begitu juga sekarang, ketika beberapa tahun ke depan kita sudah berpisah dengan teman-teman kita yang sekarang ini, kita akan mencari-cari dimana foto kenang-kenangan kita saat ini.

Foto terkadang tidak hanya sekedar bercerita, tetapi ini bisa mengantar kita ke suasana yang dulu kita rasakan ketika foto ini diambil

oke, berikut ini ada serangkaian foto-foto gaje, semoga kelak akan menjadi pengantar untuk bisa memasuki dunia yang saat ini sedang kita jalani, yang tentunya pada masa mendatang saat ini adalah sudah disebut dengan "Masa Lalu".

biru, sebiru langit biru

Jakarta, panas

tetes hujan mengintip dari balik jendela. gedung 2 lantai 5, ruang pertama

sedikit sejuk hany ketika sesaat setelah hujan

lantai dua rumah mas hen, siluet terlihat diwaktu maghrib

perpustakaan ini tidak hanya menyimpan banyak buku, tetapi juga kenangan, PU sebelah barat sekolah

waktu ternyaman bagi mereka yang punya masalah adalah tidur. 

seperti marmut (merah jambu), seseorang harusnya tak pernah berhenti berlari, tak pernah menyerah, dan terus berusaha.

bukan rahasia lagi kalau negeri ini adalah negeri para bedebah, akibatnya kita telah sampai di negeri di ujung tanduk, di mana keadilan bukanlah hakim yang bijaksana, keserakahan adalah modal utama untuk bertahan, ketamakan, penghianatan bukanlah menjadi hal tabu lagi.

jakarta, padat penduduk. Susah bagi seseorang yang akan menerbangkan layang-layangnya tanpa takut akan tersangkut di kabel-kabel tiang listrik, atap rumah sebelah, atau bahkan di jemuran anak kos yang menjemur sekenanya di antara jendela-jendela kamar.

masa lalu selalu membawa kenangan, baik itu manis, pahit, asam, asin, pedes, dan sebagainya, sayangnya kita tidak bisa merubah apa itu rasa dari masa lalu. Tetapi untungnya, kita masih punya kesempatan untuk terus belajar dari masa lalu.  So, jangan bercita-cita untuk hilang ingantan jika merasa memiliki kesalahan yang membawa kita pada sesuatu yang buruk, justru syukuri hal tersebut sebagai sarana perbaikan untuk masa depan yang seorang pun di dunia ini tak tau apa yang terjadi di masa depan.

selamat ulang tahun, selamat sudah semakin habis waktumu hidup di dunia ini, dan selamat jika anda telah cukup melakukan kebaikan selama ini, tetapi selamat juga jika anda akan menyesal nantinya jika masih selalu saja malas berusaha, belajar, dan berdoa. sedangkan waktu tak pernah lupa akan tugasnya untuk terus berputar.


rumput tetangga lebih hijau

UTS Semester 2, 2013, G Force

paling tidak, para koruptor bedebah itu tidak bisa berkeliaran dengan gagahnya melibihi gagahnya monas

Andai, di kontrakan ada tempat seperti ini

kebersamaan membuat kita lebih berwarna.
Dieng, Djail ipa 5, 2011
hey, what's up bro
ga ada loe ga rame, pasukan gapol, menganti, maret 2011

jauh mata memandang, syukuri kenikmatan Allah yang telah kita terima




Galau

Jumat, 17 Mei 2013
Posted by Lukman Khakim
Tag :

Ada satu bab yang menurut saya menarik untuk dibaca pada buku Udah Putusin Aja karya Ustad Felix Siauw, yaitu bab 9 yang judulnya saja sudah menarik, "Udah putus, galau, nih! gimana bisa movo on?". yaa menarik karena ada kata galau pada judulnya. Kata galau memang sudah menjadi sangat populer terutama oleh kalangan remaja dan terkesan mengalami penyempitan arti. Galau pada dasarnya adalah salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia yaitu keadaan dimana seseorang merasa resah, gelisah, gundah, bingung, laper#lho, dan hal ini memenuhi otak sebagai akibatnya kinerja fisik pun terganggu. Orang yang ngakunya sedang galau lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melamun, dan malas melakukan berbagai hal bahkan hanya sekedar untuk ke dapur mengambil makanan. Sedangkan menurut KBBI galau berarti kacau, tidak karuan, kegalauan : sifat (keadaan hal) galau. Artinya galau itu bisa terjadi pada siapa saja yang sedang memiliki masalah, dengan masalah yang beragam sesuai bidang masing-masing, hehehe. Nyatanya, galau pada saat ini memiliki arti yang tidak jauh-jauh dari cinta, patah hati, dan sakit hati, terutama pada kalangan remaja. Pada bukunya ustad ini, dibahas tentang fenomena ini beserta cara ampuh menghilangkan galau ini. Menarik kan? beli bukunya jangan foto kopi! 
isinya sebagian besar tentang galau karena cinta
temuan teratas dari kata kunci galau adalah galau tentang cinta

Karena sebenarnya galau itu bukan sesempit arti galau hanya pada sektor cinta, maka galau dapat pula terjadi pada siapa saja termasuk orang yang ahli ibadah sekalipun. Dengan kata lain, ada galau yang bermanfaat dan malah disarankan untuk dipertahankan. 

Dari mana datangnya galau tersebut? Terus kenapa pula hal tersebut datang ke salah satu di antara kerabat kita, sahabat dekat kita, atau pada diri kita sendiri? Galau itu terjadi karena ada naluri pada manusia yang tidak terpenuhi. Pada dasarnya, manusia memiliki 3 naluri alamiah yang ada sebagai fitrah mansia tersebut dibawa sejak lahir. Ketiga naluri tersebut butuh untuk dipenuhi, dituntaskan kemauannya untuk mendapatkan perasaan lega. Jika tidak, maka sudah kita tahu hasilnya, perasaan resah, tidak karuan, atau yang kita sebut sebagai galau. Ketiga naluri alamiah tersebut adalah :

1.     Naluri untuk mempertahankan eksistensi diri
2.     Naluri untuk melanjutkan keturunan
3.   Naluri untuk mengagungkan sesuatu

Naluri untuk mempertankan eksistensi diri
Naluri ini adalah naluri yang cenderung bersifat egosentris, yaitu mempertahankan eksistensi dirinya dari pada orang lain. Sebut saja pada saat kita merasa terancam ketika kita terancam, ketika merasa dilecehkan harga dirinya, ketika namanya diketawakan orang di sekitarnya, maka secara spontan kita akan cenderung mempertahankan diri kita. Juga bisa dilihat ketika kita senang mendapatkan sesuatu, sengan ketika disayang dan diperhatikan banyak orang, sengan ketika mendapat sebuah prestasi membanggakan, maka kita akan secara spontan membanggakan diri kita baik terlihat maupun tidak terlihat. Pernah foto bareng satu kelas? Ketika hasilnya sudah bisa dilihat, wajah siapa yang pertama kita cari dalam foto tersebut?
Naluri untuk melanjutkan keturunan
Naluri yang kedua ini berhubungan dengan perasaan kita, perasaan menyayangi orang lain, orang tua, lawan jenis, sesama jenis#lho, atau menyayangi manusia pada umumnya. Atau kita sebut saja naluri ini dengan cinta, terserah lah cinta pada seseorang atau banyak orang, hehe. Di sini pengorbanan kepada bukan diri kita sendiri banyak ditemui. Pernah lihat di sinetron-sinetron atau bahkan telah anda praktekkan sendiri, bilang kepada seseorang, "Aku rela berkorban apapun bahkan nyawapun aku rela, asalkan itu intukmu.#hoek". Pengorbanan orang tua untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarganya, pengorbanan seorang sahabat demi sahabatnya yang sedang membutuhkan pertolongan, bisa menjadi contoh dari penampakkan naluri ini.
Naluri untuk mengagungkan sesuatu
Naluri yang satu ini berhubungan dengan kebutuhan spiritual kita, kebutuhan menyembah sesuatu, kebutuhan untuk memiliki keyakinan sebagai dasar atau pedoman kita untuk beraktifitas sehari-hari. Sebut saja ini kebutuhan untuk beragama. Orang-orang terdahulu yang tidak atau belum dijamah oleh para penyebar agama secara naluriah melakukan ritual-ritual untuk kebutuhan spiritual mereka, dengan menyembah berhala, menyembah pohon, menyembah roh-roh penunggu sesuatu, mereka merasa nyaman dan terlindungi, seperti kita memeluk agama Alloh ini, merasa nyaman dan terlindungi. Orang-orang yang mengaku tidak mempercayai keberadaan Tuhan, atheisme, pada akhirnya mencari-cari aktifitas yang dapat menenangkan jiwa mereka, entah itu dengan smedi, menyepi di suatu tempat di puncak gunung yang tidak ditemukan satu orang pun hidup di sana, atau dengan mengagungka barang-barang tertentu. Hal itu menunjukkan bahwa pada fitrahnya manusia butuh sesuatu yang ghaib yang melindungi, menentramkan, mengayomi kehidupannya. Yang saya, anda, dan kita yakini bersama adalah manusia fitrahnya Islam.


Jika ada salah satu naluri tersebut tidak dipenuhi maka galau akan datang dengan pasti. Seorang ahli ibadah akan merasa galau dengan murka Allah, harap-harap cemas dengan surga yang dijanjikan Allah, pada kemudian didapati bahwa galau tersebut akan memberikan motivasi tersendiri untuk lebih giat beribadah kepada Allah. Itulah galau yang harus dipertahankan. Seseorang bisa saja galau ketika seseorang yang disukainya lebih memilih untuk bersama orang lain, itulah akibat dari naluri yang kedua, naluri untuk meneruskan keturunan, naluri untuk merasakan cinta. Seseorang bisa saja galau ketika merasa bahwa eksistensi dirinya dirasa tidak dihargai lagi di komunitasnya, merasa diabaikan dan diacuhkan saudara-saudarnaya. 



Galau yang sangat populer di facebook, twitter, dan kehidupan nyata para remaja adalah galau karena naluri yang kedua di atas. Dan faktanya adalah bahwa kebanyakan yang ngakunya galau adalah mereka yang melakukan pacaran atau sejenisnya. Sesorang akan merasa tertarik pada lawan jenis jika banyak interaksi dan kesamaan yang ada di antara keduanya. Sama akan hal hobi, sama kelasnya, sama selera musiknya, sama pandangan hidupnya, sering bertemu dalam satu acara yang sama, dll. Dan bila naluri mencinta tersebut tidak terpenuhi, katakanlah cinta bertepuk sebelah tangan, diputusin pacar, maka galau akan datang perlahan tapi pasti. Lalu, bagaimana kita bisa lepas dari galau jika sudah terlanjur dirasakan? Jawabannya cukup simpel, menikah. Kalau meerasa belum siap untuk melakukan pernikahan, maka ada yang salah dari apa yang dia lakukan, salah menyalurkan naluri fitrahnya untuk menyukai lawan jenis, salah waktu dan salah strategi, hehehe. 


Witing tresno jalaran soko kulino

" Kalau belum sanggup untuk menikah atau belum boleh menikah oleh suatu sistem yang mengatur kalian, ya jangan suka anak orang terlebih dulu, perbaiki diri laah, kalau udah siap menikahlah gak usah lama-lama"
Pak Mukhsin, dosen PAI



Terus, gimana mau bisa lepas dari belenggu galau ini? Atau paling tidak mengurangi rasa sakit ini? berikut tips lepas dari galau secara islami dari Ustad Felix Siauw

Mengingat Allah akan membuat galau karena cinta menjadi ketenangan

"Dia lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah lah tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS Al-Fath [48] : 4)

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram." (QS Al-Ra'd [13] : 28)

Mengingat bahwa yang memberikan perasaan suka kepada lawan jenis adalah Allah, sadar bahwa dengan kehendak Allah bisa saja kemampuan untuk merasakan hal tersebut hilang dalam sekejap. Menjalankan kehidupan dengan beramal shaleh sesuai syariat Islam, dengan begitu akan tidak banyak energi yang terbuang karena galau, bahkan galau seharusnya bisa hilang dengan menyadari bahwa hal yang dilakukan itu salah dan mengingat Allah.

Gabungkan diri dalam perjuangan Islam

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad [47] : 7)

Hal ini bisa dilakukan dengan serius mempelajari Islam, mengikuti komunitas-komunitas Islam yang ada di sekitarnya, sadar bahwa pengetahuan Islam itu penting bahkan untuk menunjang keberhasilan pemenuhan naluri yang kedua tadi, sadar bahwa ilmu tentang Islam yang benar aka digunakan sebagai bekal di kehidupan setelah pernikahan kelak dilaksanakan. berkumpul dengan orang-orang yang berjuang di jalan Allah akan memberi motivasi tersendiri untuk ikut melakukannya. Sukur-sukur nantinya bisa ikut berjuang mendakwahkan ajaran Islan ini. Dengan menyibukkan diri dengan hal positif ini, dan sadar bahwa yang dilakaukan ini penting, maka akan tidak sempat untuk memikirkan galau karena cinta ini.

Baca kisah-kisah Rasulullah SAW, Sahabat, dan panglima-panglima Islam

" Ketahuilah, bahwa membaca kisah-kisah dan sejarah tentang orang-orang yang memeliki keutamaan akan memberikan kesengangan dalam jiwa seseorang. Kisah-kisah tersebut akan melegakan hati, mengisi kehampaan, serta membentuk watak yang penuh semangat dilandasi kebaikan dan menghilangkan rasa malas."
Ibn Hudzail Al-Andalusi

Membaca kisah-kisah meraka memperjuangkan Islam pada masanya, merasakan semangat berperang para panglima-panglima terbaik khilafah Islam dalam memerangi kaum kafir, merasakan kemuliaan pribadi mereka dalam kehidupan sehari-hari, merasakan betapa susahnya berjuang di jalan Allah untuk mengumandangkan kebaikan, akan memaksa kita untuk ikut semangat terus belajar, belajar, dan belajar. Galau no more.

Find your poitive hobby

Untuk menyibukkan pikiran kita sehingga tidak tersisa 1 jam pun waktu di antara 24 jam sehari untuk memikirkan "dia", temukan hoby postifmu. Seseorang akan terbiasa jika membiasakan, seseorang akan melupakan sakit di hatinya ketika membiasaka untuk tidak lagi memikirkannya, beralih dengan memikirkan hal positif lain yang ternyata sudah lama ditinggalkan karena galau telah merenggut sebagian waktu untuk hanya duduk melamun, tiduran, tanpa pandangan pikiran yang jelas-hobby-. Hobi bisa dengan bermain musik, membaca buku, menulis, bersih-bersih kamar kos, berolahraga, dan hal-hal positif lain yang bisa anda temukan di sekitar kehidupan anda. 

"Kehidupanmu itu adalah cerita terbaik yang pernah kamu temui, kumpulan dari cerpen-cerpen satu tema yang dihubungkan dengan hal luar biasa dia antara orang-orang yang menyayangimu, dan satu hal yang penting kamu ketahui adalah, bahwa kamu adalah pemeran utama dalam cerita itu dan sekaligus juga menjadi pengarang cerita yang dengan kehendaknya bisa membawa ke mana arah alur cerita akan digiring. Pilihlah mau cerita yang baik, ataupun yang buruk, mau cerita sedih atau senang, mau dapat dosa dan murka Allah atau pahala dari Allah, kamu sebagai orang terpenting dalam penyusunan skenario ceritamu tentu bisa memilih mana yang lebih baik."
Saya

referensi, buku Udah Putusin Aja bab 9






Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, jakarta, Indonesia
saya bukan tukang parkir. sumpah bang saya bukan tukang parkir, sehingga saya tidak pandai memparkir hati seseorang dan meletakannya di tempat yang benar.

Cari Blog Ini

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Pemali -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -