Posted by : Lukman Khakim Selasa, 28 Mei 2013

Tepat di tanggal ini, 560 tahun yang lau seorang yang telah dijanjikan oleh Rosululloh SAW berhasil membebaskan dan menaklukkan kota dengan sistem pertahanan terbaik pada zamannya, Konstantinopel. Adalah Sultan Mehmed II bin Murad atau yang lebih dikenal dalam dunia islam sebagai Sultan Muhommad Al-Fatih sebagai penakluk kota tersebut. Beliau adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukannya adalah sebaik-baik pasukan, sesuai bisyarah yang telah dijanjikan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya
Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-sehebat pemimpin adalah pemimpinnya, dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya. (HR.Ahmad)

Banyak sekali keteladanan yang bisa dikaji dari sikap pemimpin yang satu ini, salah satu pemimpin terbaik kaum muslim yang telah bisa membawa Islam ke dalam kejayaan. Tentu kejayaan di sini bukan berarti kejayaan yang penuh ketamakan dan perebutan kekuasaan atau hanya sekedar arena ajang koruptor unjuk gigi seperti di Indonesia saat ini, tetapi kejayaan dalam langkah jihad fi sabilillah, menegakkan agama Allah dan hidup untuk Allah, bukan untuk dunia. Kejayaan kaum muslim waktu itu adalah di bawah kesultanan Ustmaniyah, sebuah sistem khilafah yang hebat. Muhammad Al Fatih adalah sultan ke 7 dari kesultanan tersebut. Dari sultan pertama kesultanan tersebut, cita-cita sudah terpatri dalam benak mereka, merealisasikan janji Rosululloh untuk menaklukkan kota Konstantinopel. Dari sultan pertama hingga Sultan Muhammad Al-Fatih, cita-cita tersebut terus diperjuangkan, hingga akhirnya dengan seizin Allah SWT, kota tersebut berhasil ditaklukkan, pada 29 Mei 1453. 

Pencapaian luar biasa tersebut bukan karena mereka memiliki armada perang yang paling canggih, bukan pula karena mereka mempunyai jumlah yang sangat besar, tetapi karena keimanan mereka dan keyakinan mereka akan Islam yang mereka peluk, jadi tak terbesit sekilaspun pada pikiran tentara-tentara terbaik sepanjang masa tersebut rasa takut mati di dalam perang, malahan justeru mereka merindukan kematian di medan perang, mati syahid memperjuangkan Islam di jalam Allah. Dan Mehmed Al-Fatih sendiri adalah sesosok pemimpin yang luar biasa, seorang yang taat beragama dan menjalankan pemerintahan sesuai syariat Islam, bahak beliau adalah orang yang tak pernah meninggalkan sholat rowatib dan tahajudnya sejak beliau remaja. Pendidikan pemerintahan dan kepemimpinan sudah ditanamkan kepada beliau sejak kecil, bahkan pada usia 6 tahun beliau suda dipasrahi jabatan sebagai gubernur Erdine. Sungguh pencapaian yang luar biasa.

Bukan semangat menghunuskan pedang ke musuh-musuh yang harus kita contoh sekarang, tetapi keimanan mereka dan ketaatan mereka pada agama yang mereka, kita yakini bersama-sama. Bukankah kita mengharapkan surga yang sama seperti yang mereka harapkan? Lantas, apa alasan kita untuk tidak beriman seperti yang mereka lakukan?

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, jakarta, Indonesia
saya bukan tukang parkir. sumpah bang saya bukan tukang parkir, sehingga saya tidak pandai memparkir hati seseorang dan meletakannya di tempat yang benar.

Cari Blog Ini

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Pemali -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -