Posted by : Lukman Khakim Senin, 10 Juni 2013



ceritanya, beberapa hari yang lalu Himada IKMKK ngadain plesir bareng ke pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu. Sebelumnya sih saya udah waah duluan mau pergi ke pulau lain, bayangannya itu mau ke kepulauan seribu yang diujung sana, bersama kapal menaklukkan ombak, diterjang badai menabrak karang, digulung ombak diterpa angin, dan akhirnya sampai di pulau disambut penduduk dengan adat mereka bak menyambut kesatria-kesatria penakluk lautan. Memang, itu ekspektasi yang terlalu tinggi karena pada akhirnya saya temukan kami menaiki kapal penyeberang dengan kecepatan tidak lebih dari citah berlari, #ya iyalah, oke, tidak lebih dari orang berlari, tak ada ombak menggulung-gulung, tak ada badai dan angin mengamuk-amuk, dan yang jelas, tak ada lautan di sepanjang mata memandang, karena kami masih bisa melihat pulau Jawa sebagai titik awal kami menyeberang, dan pulau Untung Jawa titk kami akan singgah. Ya,  kami menyebrang ke pulau terdekat. Apapun itu, itu jalan-jalan yang memang waah, bukan karena kemewahan sarana dan prasarana, tapi karena kebersamaan yang membuat semua tampak mewah, dan mengesankan.

Singkat cerita, setelah sekitar setengah jam menyeberang, kami sampai di pulau. Lumayan bersih, indah, dan nyaman. Acara diawali dengan gathering di sebuah gedung yang sudah disewa oleh panitia, (salut untuk panitia). Berkumpul bersama teman-teman satu himada itu rasanya seperti acara kumpul keluarga saat lebaran. Himada memang satu-satunya keluarga yang menaungi kami di sini, teman-teman satu daerah, satu bahasa, berkumpul dalam satu wadah, IKMKK. Acara diisi dengan game, yang tentunya bisa membuat kami lebih saling mengenal. Di kampus, kami memang saling mengenal, saling tahu kalau sama-sama anggota himada, tapi untuk orang-orang tertentu di mata saya tidak lebih dari itu, hanya tahu kalau sama-sama satu himada, gak lebih. Dengan acara semacam ini, tentu diharapkan keakraban akan tercipta, terutaman buat saya agar lebih mengenal siapa keluarga-keluarga saya di jakarta, anggota himada.

Setelah Dhuhur, kegiatan kami lanjutkan dengan ber-banana boot ria, dan ber-snorkling di pantai pulau tersebut. Menjelang maghrib, kami balik menyebrang ke pulau Jawa. Acara kumpul himada semakin terasa menarik ketika jalanan berubah menjadi sangat macet saat kami pulang. Bersaman kopaja yang empuk, kami lalui bersama kemacetan itu. Tak kurang dari 5 jam perjalanan kami lalui, ngaret sekitar 3 jam dari waktu normal.

Capek, panas, kesel karena macet, lapar, tak terasa ketika kita merasa senang. Semoga kekeluargaan akan terus tercipta di IKMKK

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, jakarta, Indonesia
saya bukan tukang parkir. sumpah bang saya bukan tukang parkir, sehingga saya tidak pandai memparkir hati seseorang dan meletakannya di tempat yang benar.

Cari Blog Ini

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Pemali -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -