Posted by : Lukman Khakim Sabtu, 20 April 2013


sekumpulan anak yang dengan biadabnya berhasil mereaksikan rendaman cucian dengan air seni salah satu dari mereka. Dan mereka sangat bahagia, walaupun berahir dengan air mata. Mungkin karena saking bahagianya. orang tua pelakupun turut hadir ke TKP dan sempat menanyakan "ini cucian bersih apa kotor ya om, sini biar ibu cuciin ga papa?" dengan jiwa kesatria dan penuh tanggung jawab pun saya menjawab "oh itu cucian kotor kok, gak papa bu." sebenarnya secara implisit dalam kalimat terakhir tersebut tersirat harapan ibu pelaku akan menjawab " ga papa dek, sini biar saya cuciin aja gak papa, uang bulanannya masih?kalau kurang bilang sama ibu aja gak usah sungkan(emoticon senyum paling manis)" tetapi manusia hanya bisa berkehendak, dengan tanpa rasa belas kasihan ibu itu menjawab "oh untung aja cucian kotor, kan sayang kalau cucian bersih" udah. iya, udah gitu doang gak lebih. gambar tersebut diambil beberapa saat sebellum proses pengencingan rendaman cucian berlangsung. Paling kanan, bocah berbaju kuning(sebut saja Apiz,-ya, emang itu nama aslinya) terlihat sedang menari samba dengan salahnya. sementara itu bocah botak berbaju biru(Fauzan-bukan nama samaran) sedang berusaha menuju puncak tertinggi dengan sedikit bertingkah kasar pada Inu(bocah cerdas si owe* keluar-keluar). Sedikit prestasi dari Fauzan, sudah beberapa kali berhasil dengan biadabnya mencabut charger laptop yang sedang tanpa baterai, sementara Inu prestasinya sudah tidak diragukan lagi dari makan apel kami sampe menjilat-jilat kaca jendela. back to main topic. terpaksa dengan tidak menghilangkan sikap profesional integritas amanah, cucian yang telah tercampur tersebut saya tangani sendiri (tangani : ya ditangani, bener-bener pake tangan bukan pake kaki apalagi kuping*lho?). Dan untuk sahabat saya Cahyo Wibowo dan Cesc Dwi jangan berbahagia dulu kalian, karena diduga kuat cucian kalian juga ikut terkontaminasi. Dari kejadian ini saya dapat beberapa pesan moral yang sangat berharga antara lain:
#pendidikan karakter usia dini sangat perlu ditekankan kepada anak-anak tidak hanya secara teori dan rumus-rumus, tetapi juga secara praktik dan aplikasi nyata pada masyarakat. Dengan metode ini diharapkan kecerdasan motorik anak akan terangsang berkembang sehingga mereka diharapkan bisa dengan cerdas membedakan mana WC dan mana ember cucian.
#sebenarnya hal semacam ini, rumah kontrakan dikunjungi anak-anak dan sedikit diganggu, sudah sering terjadi. Sekian lama kami(kita dan anak-anak tetangga) bersama, semakin nampak keakraban di antara kami sebagai wartawan dan narasumber, karena pekerjaan mereka adalah menanyakan hal-hal tidak penting yang ada di sekitar kita. seperti "om, ini penggaris om ya?om ini buku om ya..dll", saya berfikir kenapa mereka begitu kritisnya menanyakan hal-hal seperti itu, apakah mereka sebenarnya mata-mata musuh yang sengaja dikirim untuk mengawasi kami?kita tidak pernah tahu. Dari kebersamaan kami selama ini, saya mendapat pelajaran dan mengerti dengan sungguh-sungguh apa yang sebenarnya squidward selama ini rasakan ketika diganggu sposbob dan patrick star.
#hidup adalah perjuangan, I'm genius I'm sirius









Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Mengenai Saya

Foto saya
jakarta, jakarta, Indonesia
saya bukan tukang parkir. sumpah bang saya bukan tukang parkir, sehingga saya tidak pandai memparkir hati seseorang dan meletakannya di tempat yang benar.

Cari Blog Ini

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Pemali -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -