Posted by : Lukman Khakim
Kamis, 18 April 2013
(episode 2 style)
Berawal dari kalimat “bagaikan kacang lupa kulitnya” dan “air
susu dibalas dengan air tuba” yang membuat dan mengharuskan saya untuk
bersemangat sosialisasi ke adek-adek SMA, pindah dari satu SMA ke SMA lain
untuk sekedar sharing dan diskusi tentang dunia perkuliahan yang sebenarnya
juga masih sangat baru bagi kami, semuanya tetap harus dilakukan dengan tidak
setengah-setengah. Apalagi sosialisasiadalah salah satu media iklan juga bagi
kami yang sedang gencar-gencarnya melaksanakan TO Nasional yang digagas UKM
bimbel di STIS. Dari sini saya jadi tahu kalau memang ngomong di depan banyak
orang itu susah. Tidak boleh asal ceplas-ceplos seperti ketika kita berbicara
dengan teman di kantin. Sepertinya memang mau tidak mau kita harus memikirkan
dua kali kalimat apa yang akan kita ucapkan di depan banyak orang. Salah-salah
ucap bisa harga diri kita yang yang akan hilang dari muka bumi untuk
selama-lamanya. Seperti ketika kita akan mencairkan suasana kelas dengan
melontarkan sedikit lelucon kepada audience, mau tidak mau kita juga harus
memikirkan apakah hal tersebut akan menjadi pencair suasana atau malah akan
berakibat pada terbangnya buku-buku LKS adek-adek yang menyoraki
ke-krik-krik-an kita. (“ Haha krik-krik banget, lucune, bali bae bali
lah..haha.”)
Jika kita telaah, untuk sebuah lelucon saja kita dipaksa
untuk memikirkan hal tersebut matang-matang, apalagi untuk materi-materi serius
yang harus kita jelaskan kepada banyak orang yang semuanya itu belum kita
kenal, tentu cara menyampaikan dan cara mengekspresikan maksud dari materi
tersebut harus kita pikirkan tidak cukup hanya dua kali, dua setengah kali
kalau perlu.
Dari beberapa kali sosialisasi yang sudah saya
dan teman-teman lakukan saya mengerti kalau cara orang mengatakan suatu hal
yang sama itu berbeda-beda. Setiap orang punya style masing-masing. Cahyo
dengan muka murah senyumnya yang seperti penyambut tamu di pestsa pernikahan
yang mengatakan “oh ya silahkan ibu” mempresentasikan materinya dengan
gerakan-gerakan tangan sepereti orang lagi nyanyi ngerap. Mungkin jika Bondan
Prakoso melihat Cahyo dari kejauhan, tanpa ragu lagi dia akan merekrut Cahyo ke
dalam Fade to Black nya. Husni dengan muka inocent nya selalu berhasil menyampaikan
materi dengan sedikit lelucon yang akan mencairkan suasana. Dengan muka cueknya
yang mungkin mengisyaratkan “ini gue lagi presentasi, lu mau ndengerin silahkan
ga juga gapapa” dia selalu berhasil menarik perhatian setiap penjuru kelas
hingga semua mata tertuju padanya. Entah karena mereka sedang memikirkan apakah
Husni berasal dari Konoha atau negara pasir? saya tidak tahu, yang penting
mereka dengan seksama memperhatikan Husni. Lain lagi dengan Tyas yang ketika
sakit suaranya seperti bayi tiga tahun yang menangis minta susu pada ibunya
karena sudah empat tahun belum minum susu. Sungguh tidak ada kecocokan antara
gaya tomboynya dengan suara yang mirip menangisnya itu. Mungkin dia
berkepribadian ganda yaitu antara cewek tomboy dengan bayi bisulan. (peace
tyas..). Tika yang hobi nulis ini mempresentasikan materi dengan
kalimat-kalimat sederhana tapi efektif dan tentunya dengan suara lirihnya.
Saking lirihnya mungkin kau akan mengira dia sedang nyanyi nina bobo dan sesaat
kemudian semua akan tertidur..tidurlaaah..tidu rlaaah. Saya mengira karena
hobi menulis dia juga akan menjawab pertanyaan adek-adek dengan tulisan yang
langsung dipostingnya di blog. “hmm, jawaban pertanyaan kalian sudah saya
posting di blog, silahkan dibaca.” Tetapi dengan gayanya menyampaikan sesuatu,
semua memperhatikan apa yang dia katakan. Nisa, dalam gambar malah terlihat
seperti guru TK 0 besar sedang mengajari anak-anak didiknya menyanyi. Saya
tidak tau lagu apa yang sedang diajarkan oleh Nisa, tapi saya prediksi itu
lagunya Wali, Bukan Bang Toyib. Mas Jupe (Julias Penatus Utama) banyak mengisi
materi presentasi dengan gaya seperti motivator dan bahasa yang agak sedikit
lebih berat dari pada lainya. Saya paham dengan keadaan tersebut karena dia
sendiri adalah Wakil Ketua SEMA STIS, jadi maklum saja gayanya seperti itu.
Kebawa-bawa masa ketika dia masih kampanye pemilihan SEMA, setiap akhir kalimat
selalu ditambahkan kalimat “setujuu.!!”, seperti yang dia lakukan ketika
pemilihan SEMA beberapa waktu lalu. Mungkin seperti ini, “selamat siang
adek-adek? Setujuu...!!”, “wah, cuacanya panas sekali ya, setujuu!!”, “wah,
saya ganteng yaa..setujuu..!!”, sebagai adik kelas yang baik dan menjunjung
tinggi senioritas, ratisaa dan yapong dari belakang kelas menjawab dengan
lantang “setujuu..!!”. (oke, kalo yang ini bercanda).
Leylia Hari Kartika atau lebih sering dikenal
dengan nama lele mempresentasikan materinya dengan gaya,....dengan gaya.....,
deng..an..yaa namanya juga lele, yaa dengan gaya lele. Kalian bisa bayangkan
bagaimana dia mempresentasikan materinya, mungkin dengan menggoyangkan badanya
ke kanan ke kiri, mengibas-ngibaskan ekornya, dan sedikit menggerakkan kumisnya
bergantian kanan dan kiri dari dalam air. Oh, itu ikan lele ding. Hehe. Mba
Nurul dengan gaya keibuanya mempresentasikan dengan gaya yang emang bener-bener
ibu-ibu. Saya tidak mendengar apa yang dia katakan, karena hanya melihat secara
sekilas, tetapi sebagai sahabat saya bisa menerka apa yang sedang dia katakan.
Mungkin semacam “nak, ibu sudah tua, kalian tolong yang dewasa yaa, hematlah
dalam berbelanja dan jangan lupa menyiram WC setelah dipakai”, atau semacam
kalimat “nak, ayo cepat mandi!! Sudah Maghrib!”.
Setiap orang memang punya gaya masing-masing
dalam mempresentasikan materinya. Seperti saya yang selalu nervous setiap kali
pertama masuk ruang kelas. Adek-adek SMA yang imut-imut terlihat seperti
pasukan babilonia dengan senjata lengkapnya siap menyerang. Lantai keramik
bersih kelas mereka selalu terlihat seperti bongkahan-bongkahan es yang sangat
dingin. Butuh usaha keras dan extra hati-hati untuk bisa mendapat perhatian dan
bisa mencairkan suasana. Baru setelah suasana sedikit lebih cair saya bisa
dengan leluarsa menyampaikan materi. Saya sedikit prihatin dengan keadaan diri
saya yang gampang sekali menjadi grogi ketika berhadapan dengan orang banyak
apalagi kalau disuruh ngomong. Dari sini saya jadi pesimis dengan cita-cita
saya menjadi presiden dan memutuskan untuk merubah cita-cita ke jenjang yang
lebih rendah. Jadi bidan atau suster mungkin. wkwk (wekaweka). Tetapi emang
pengalaman itu guru yang terbaik. Dari pengalaman saya belajar bahwa suasana
itu akan cair ketika kita sudah berhasil membuat audience ketawa. Dengan
sedikat lelucon atau bahkan sedikit tingkah bodoh di depan kelas mereka bisa
tertawa. Dengan bisa membuat mereka tertawa, secara tidak sadar kita sudah
memaksa mereka untuk memperhatikan kita. Dan mereka emang dengan muka polosnya
memperhatikan kita yang sudah berhasil membuat mereka tertawa. Dari sini saya
jadi berandai-andai jika suatu saat saya menjadi menteri pandidikan, semua
buku-buku pelajaran akan saya kemas dalam format yang sedikit berbeda yaitu
lebih interaktif dan sedikit lelucon. Misalnya dalam awal bab integral ditulis
kalimat “kali ini babnya integral lho,:D sudah belajar kan? sudah dong
wkwk..tenang aja babnya gampang kok, aku aja dulu Cuma remidi sekali
doang:p..blablabla), yang penting di akhir kalimat selalu ada emot-emot lucu
agar terkesan lebih akrab atau jika tidak, harus ada wkwk, hehe, atau haha,
atau bahkan ciuz mi apah jika diperlukan. Dengan demikian niscaya buku akan
selalu menjadi pusat perhatian anak-anak. Bukan Cuma anak-anak, perubahan juga
akan terjadi pada ibu-ibu yang pada awalnya menggosip tentang kawin-cerai artis
ibukota, berubah topik menjadi membahas pembuktian rumus integral, limit dan
kekontinuan dan fungsi komposisi. Veny rose pun alih pekerjaan menjadi penjual
buku loak di pasar senen karena acara gosip yang dibawakannya di stasiun TV
bangkrut. Back to the main topic. Perhatian tidak hanya bisa didapatkan dengan
melontarkan lelucon, kalian bisa nari tor-tor di depan kelas, gangnam style
rame-rame, atau bahkan senam poco-poco sambil mempresentasikan materi jika
perlu. Yaa, namanya juga jika perlu.
Berbeda dengan kita-kita yang lain yang pada
umumnya mempresentasikan materi dengan berbicara di depan kelas, Mr.Yapong
memilih untuk stay cool di belakang kelas. Jarang dia terlihat di depan kelas,
sekalinya ngomong di depan kelas yaitu ketika kelasnya sudah kosong. Walaupun
angin badai mengamuk-amuk, halilintar menyambar, dan rambut Sahrini terurai
cetar membahana badai, dia tetap di belakang kelas. Hanya naluri alamiahnya
yang bisa membawa dia ke depan kelas, dan dengan gaya cool nya dia ngomong di
depan. Semua terpesona hingga tanpa sadar dia sudah berada di belakang kelas
lagi. Luar biasa!
Untuk teman-teman lain karena belum pernah
melihat secara langsung penampilan kalian, saya jadi tidak bisa mendeskripsikan
performance kalian. Tetapi saya yakin dengan gaya masing-masing setiap orang
akan berusaha mati-matian agar terlihat lebih baik ketika berbicara di depan
banyak orang. Bukan masalah males tidaknya kita harus ngomong di depan banyak
orang, tetapi ini lebih terkesan menjadi persoalan harga diri. Tidak ada
seorangpun yang rela harga dirinya jatuh gara-gara kesalahan yang dilakukan
oleh dirinya sendiri. Tidak perlu meniru gaya orang lain, kita sudah punya gaya
kita masing-masing. Yang terpenting adalah jujur dan apa adanya. Misalnya jujur
ketika sesi perkenalan.”Nama saya Yanto, biasa dipanggil Natasya, hobi saya
main boneka dan eksperimen dengan bulu mata”.(emang terlalu jujur sih).
Well, setiap orang itu unik dengan gayanya
masing-masing.
Salam sukses!!!
Mengenai Saya
- Lukman Khakim
- jakarta, jakarta, Indonesia
- saya bukan tukang parkir. sumpah bang saya bukan tukang parkir, sehingga saya tidak pandai memparkir hati seseorang dan meletakannya di tempat yang benar.
Merit Casino Review 2021 : Claim a €300 Bonus + 100 FS
BalasHapusMerit 카지노사이트 casino offers excellent games with generous promotions and lucrative bonuses. With over 2000 메리트카지노 games and a wide range 메리트카지노 of games, you are always looking for something
Top 8 Casino Restaurants in Las Vegas, NV | MapYRO
BalasHapusTop 8 Casino 청주 출장샵 Restaurants in 수원 출장마사지 Las Vegas, NV · Dumbo's - Bellyfish · Bar Americain - Best of Las Vegas · Brie's - Buffalo Buffet · La Casino - Wicked Spoon · 용인 출장마사지 Paris + Brie's - 청주 출장마사지 Wynn 서울특별 출장샵